Network
PR TASIKMALAYA — Setelah tujuh hari penuh harap dan kerja keras tanpa jeda, operasi pencarian dua korban longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, resmi dihentikan pada Sabtu (5/7/2025).
Langit mendung yang menaungi lokasi seolah mewakili perasaan seluruh tim pencari - penuh harapan yang belum terwujud, namun tetap menggenggam doa.
Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menyampaikan bahwa keputusan penghentian operasi telah dibicarakan dan disampaikan secara langsung kepada keluarga korban.
Baca Juga: Pasir Kirisik, Jembatan Cirahong dan Shelter Galunggung: Wisata Tasikmalaya yang Sarat Pesona
“Kami sudah menjelaskan kondisi lapangan dan semua upaya yang telah dilakukan. Pihak keluarga menerima keputusan ini dengan lapang dada dan keikhlasan,” ujar Jembar saat dihubungi tim PR Tasikmalaya. Sabtu (5/7/2025).
Selama sepekan, lebih dari 270 personel gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, serta relawan masyarakat berjibaku melakukan pencarian secara manual.
Alat berat tak bisa masuk ke titik longsor karena medan ekstrem dan labil, membuat seluruh upaya bergantung pada kerja tim dan keberanian para relawan.
Baca Juga: Eksplorasi Tiga Destinasi Wisata Alam Terbaik di Tasikmalaya yang Tawarkan Keindahan Tak Terlupakan
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, menegaskan bahwa seluruh prosedur pencarian telah dijalankan sesuai standar. Ia menyampaikan langsung keputusan penghentian Operasi SAR mewakili jajaran Forkopimda.
Komentar
Terkini