Beliau juga menyoroti bahwa saat ini petani sering kali terkendala oleh masalah cuaca dan iklim yang tidak menentu. Meskipun menghadapi tantangan tersebut, kelompok tani yang terlibat dalam program ini tetap dapat melakukan produksi yang memuaskan.
Ada sebanyak 10 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terlibat dalam program ini dan semuanya berhasil memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman.
Selain memperlihatkan kesuksesan program Setaman Cinta, gelar pangan murah ini juga bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan penjualan produk khas daerah kepada masyarakat.
Salah satu pemilik Stand Gapoktan Cibeureum, Suryati, menyatakan bahwa ia sangat puas dengan hasil kegiatan yang sangat mendukung para UMKM ini.
Baca Juga: Mengenal Logo Hut Kota Tasikmalaya ke-22: Pembuat Logo, Konsep, hingga Filosofi di dalamnya
Pengunjung sangat ramai dan antusias, dan ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Kota Tasikmalaya yang telah memberikan dukungan dan partisipasi untuk memajukan produk-produk lokal.
Melalui kerjasama yang kuat antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat, program Setaman Cinta dan gelar pangan murah ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat memajukan sektor pertanian.
Pemerintah kota Tasikmalaya juga berkomitmen akan berupaya menghasilkan manfaat ekonomi yang positif bagi komunitas setempat.
Semoga program yang diselenggarakan pemerintah Kota Tasikmalaya ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih besar dalam mendukung pertanian dan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya.***