Network
PR TASIKMALAYA - Para pengurus Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tasikmalaya mengapresiasi adanya klausal yang mengharuskan setiap ASN dan Anggota DPRD untuk membeli beras petani lokal, minimal 5-10 kg per bulan dalam pembahasan draf Ranperda Pengembangan usaha mikro pekan lalu.
Ketua KTNA Kota Tasikmalaya, Munir Setiawan mengaku, pihaknya sangat mendukung serta mendorong agar draf Ranperda itu bisa segera
rampung dan dilaksanakan.
"Kami kira, bila kalusal itu masuk dalam perda akan jadi angin segar bagi para petani. Namun dalam pelaksanaannya nanti, kami berharap agar ego sektoral para pelaksana perda yang sering kali mencuat harus bisa dikesampingkan," kata Munir saat menggelar silaturahim dengan para
pengurus KTNA di kediaman Sekretaris KTNA, Mumu Nuryaman, Kamis, 11 Juni 2020.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di AS Lampaui 2 Juta, Jo Biden: Trump Abaikan dan Tidak Anggap Serius Virus Corona
Lebih lanjut ujar Munir, instansi terkait seperti Dinas KUKM, Perindag, Disnaker, Dinas Pertanian, hingga Dinas Kesehatan harus menyamakan persepsi dan menjalin harmonisasi yang baik agar visi yang ingin dicapai bisa terealisasi.
"Tos teu usum aing-aingan sareng silih klaim ayeuna mah. Saatnya sekarang mah bersatu saling bantu untuk menciptakan musim yang sejahtera bagi petani," kata dia.
Sekretaris KTNA, Mumu Nuryaman menambahkan, dengan masih terpeliharanya egosentris antar intansi seperti itu, tak jarang membuat petani yang terkena imbas. Hal itu pula yang kerap menjadi ganjalan dalam pengembangunan usaha-usaha pertanian.
Baca Juga: Dituduh Selalu Kacaukan Hubungan Bilateral Kanada-Tiongkok, AS Disebut sebagai 'Pembuat Masalah'
"Terkait hal itu kami merencanakan untuk menghadap wali kota. Selain bersilaturahim, kami juga akan berdiskusi dan memberi semacam masukan dan harapan dalam pengembangan usaha tani. Mudah-mudahan pak wali berkenan," kata Mumu.
