Jadi Wilayah Karantina Mikro, 100 Orang Warga Buninagara Kota Tasikmalaya akan Jalani Tes Swab

- 2 Juni 2020, 07:35 WIB
Tim Gugus Tugas Covid -19 Provinsi Jawa Barat menyerahkan peralatan tes Swab kepada Camat Cipedes Kota Tasikmalaya, Senin (1/6/2020).*
Tim Gugus Tugas Covid -19 Provinsi Jawa Barat menyerahkan peralatan tes Swab kepada Camat Cipedes Kota Tasikmalaya, Senin (1/6/2020).* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Wilayahnya dijadikan wilayah percontohan (Pilot Project) karantina mikro Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Camat Cipedes, Sofian Zaenal Mustaqin angkat bicara.

Camat mengatakan, karantina mikro dilakukan di wilayahnya lantaran ada satu warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Metro TV Akui Anies Baswedan Sebagai Presiden RI, Simak Fakta Selengkapnya

"Satu warga itu bekerja toko serba ada (toserba) Yogya Ciamis, tapi tinggal di Kota Tasikmalaya. Dia itu hasil swabnya terlambat. Setelah Lebaran baru diketahui positif," kata Sofian, Senin, 1 Juni 2020.

Atas pertimbangan tersebut, Buninagara dijadikan pilot project untuk karantina mikro. Sebanyak 100 orang di wilayahnya kata dia akan menjalani tes swab.

Baca Juga: Dibekali Disinfektan, Robot di Korea Selatan Siap Lawan Covid-19

Hal itu kata Sofian, dikarenakan berdasarkan hasil penelusuran, pasien positif tersebut telah melakukan kontak erat dengan banyak orang. 

Sofian juga mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, diperkirakan ada 30 orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien. Namun, untuk memastikan, tes swab akan dilakukan kepada 100 orang.

"Termasuk ada yang di luar wilayah tetap akan dites swab. Setelah itu mereka juga disuruh melakukan isolasi mandiri," lanjutnya.

Baca Juga: Tak Hanya di AS, Demonstrasi Kematian George Floyd Merebak ke Eropa

Selain melakukan tes swab massal, dalam program karantina mikro itu, sebanyak delapan rumah atau sekira 30 warga yang berada di dekat rumah pasien akan diisolasi.

Selama menjalani isolasi, kebutuhan warga yang rumahnya diisolasi akan ditanggung oleh Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Cipedes.

"Kita pasok kebutuhan mereka selama dua minggu, baik makan maupun kebutuhan lainnya. Warga juga tidak ada yang melakukan penolakan," tambahnya.

Baca Juga: Dishub Putuskan Angkot di Kota Tasikmalaya Bebas Denda Selama Pandemi Covid-19

Sofian juga mengaku bersyukur karena wilayahnya dijadikan pilot project karantina mikro. Sebab, jika harus melakukan tes swab secara mandiri diperlukan biaya yang mahal. Dengan begitu, jika ada transmisi lokal bisa diketahui lebih cepat.

Apalagi, lanjut Sofian, hasil tes swab itu akan dapat diketahui dengan cepat. Ia menyebutkan, hasil tes swab itu akan dapat diketahui dalam waktu dua hari. 

Baca Juga: AS Hadapi Protes Nasional, Trump Malah Umumkan Antifa sebagai Organisasi Teroris

"Kita akan evaluasi. Kalau hasil tes swab negatif, karantina bisa kita hentikan. Tapi kalau ada yang positif, karantina kita perluas," ungkapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x