Bikin Warga Resah, Gelombang Pasang Terjang Pantai Cipatujah

- 27 Mei 2020, 15:25 WIB
Fenomna alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa hingga masuk ke permukiman warga terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya, Rabu 27 Mei 2020.*
Fenomna alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa hingga masuk ke permukiman warga terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya, Rabu 27 Mei 2020.* //FOTO ISTIMEWA

PIKIRAN RAKYAT - Fenomena alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya.

Kejadian yang terjadi sejak Selasa 26 Mei 2020 ini berlangsung cukup lama. Bahkan hingga Rabu 27 Mei 2020 gelombang pasang masih terjadi.

Gelombang pasang paling besar dan sampai ke permukiman warga terjadi di Pantai Pamayang, Pantai Sindangkerta dan Pantai Bubujung yang masuk wilayah kecematan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Terima Peringatan pada Unggahannya, Donald Trump Menuduh Twitter Campuri Urusan Pemilu 2020

Kondisi inipun membuat warga setempat resah. Pasalnya ditakutkan bakal menggusur rumah-rumah dan warung yang warga tempati. Sebab air laut kian naik hingga ke pesisir pantai dan menggenangi sejumlah bangunan milik warga.

Fenomena alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa hingga masuk ke permukiman warga terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya, Rabu 27 Mei 2020.*
Fenomena alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa hingga masuk ke permukiman warga terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya, Rabu 27 Mei 2020.* /FOTO ISTIMEWA

"Kami khawatir gelombang pasang makin besar. Saat ini saja sudah sampai ke halaman rumah, bahkan sebagian rumah ada yang tergenangi air pasang," jelas Wiwin (30) warga Cipatujah.

Baca Juga: Kerugian Capai Rp 100 Juta, Dua Rumah Warga di Sodonghilir Ludes Dilahap Si Jago Merah

Dampak dari gelombang pasang tersebut juga dirasakan oleh sejumlah nelayan. Mereka memilih menyandarkan perahunya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ketua Nelayan Pamayangsari Cipatujah, Sana Sopyana mengatakan, gelombang tinggi memaksa para nelayan tidak melaut. Diprediksi gelombang pasang akan terus terjadi hingga satu pekan ke depan.

"Mulainya itu dari kemarin. Air laut pasang sampai ke pesisir dan menggenangi warung-warung warga," jelas Sana, Rabu 27 Mei 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kaesang Berhasrat Jadi Gubernur untuk Tuntaskan Penyebaran Virus Corona?

Sana menambahkan, ketinggian ombak di tepian pantai saat sedang pasang mencapai enam meter. Akibat tingginya air laut membuat nelayan kehilangan penghasilan. Sebab mereka tidak ada yang berani melaut.

Fenomena alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa hingga masuk ke permukiman warga terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya, Rabu 27 Mei 2020.*
Fenomena alam gelombang pasang air laut secara tidak biasa hingga masuk ke permukiman warga terjadi di sepanjang Pantai Selatan Tasikmalaya, Rabu 27 Mei 2020.* /FOTO ISTIMEWA

"Dari hari lebaran kita tidak melaut. Dari pada beresiko keselamatan nyawa. Akan tetapi dengan tidak melaut kami tidak punya penghasilan," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin menuturkan, sepanjang pantai selatan Jawa Barat saat ini memang sedang terjadi gelombang pasang. Termasuk di pantai selatan Cipatujah.

Baca Juga: 4 Media Terbesar Brasil Tarik Wartawan dari Kediaman Presiden, Dianggap Plot Gulingkan Bolsonaro

"Kami sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat termasuk nelayan bahwa beberapa hari ini pantai selatan gelombang pasang.

"Sudah kita sebar dan sampaikan melalui tim kami. Kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG," jelasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x