Jumlah ODP Virus Corona di Tasikmalaya Melonjak 100 Persen

- 6 April 2020, 19:37 WIB
Wali Kota Tasik, Budi Budiman, menerima bantuan APD berupa pentilator dari forum BUMN Tasikmlaya, bertempat di posko gugus tugas covid -19 Balaikota Tasikmalaya, Senin (6/04/2020) siang.
Wali Kota Tasik, Budi Budiman, menerima bantuan APD berupa pentilator dari forum BUMN Tasikmlaya, bertempat di posko gugus tugas covid -19 Balaikota Tasikmalaya, Senin (6/04/2020) siang. /ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Seminggu setelah pembatasan wilayah diberlakukan sejak  Selasa 31 Maret 2020 lalu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Tasikmalaya justru semakin meningkat hingga mencapai 100 persen.

Saat hari pertama diberlakukan pembatasan orang masuk, terdata di Diskominfo Kota Tasik jumlah ODP sebanyak 321 orang dengan rincian masih dalam pemantauan 203 orang dan selesai pemantauan 118 orang.

Kini, seminggu sudah kebijakan antisipasi itu diberlakukan, jumlah ODP telah mencapai 786 orang. Dengan rincian 588 orang masih dalam pemantauan, dan 198 orang selesai pemantauan.

Baca Juga: Kabar Gembira untuk 42.000 Keluarga di Kota Tasikmalaya, Ada Bantuan Terkait Virus Corona

Meningkatnya jumlah ODP ini disebabkan tingginya para pemudik atau pendatang yang berasal dari zona merah yang kembali ke Kota Tasikmalaya. Para pemudik ini terjaring Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang tersebar di delapan posko perbatasan.

“Pendatang itu kebanyakan berasal dari zona merah, makanya kita langsung kategorikan masuk Orang dalam Pemantauan (ODP). Jika sudah ODP, mereka nanti akan mendapatkan pemantauan dan perhatian pelayanan kesehatan dari puskesmas terdekat,” ujar Wali Kota Tasik, Budi Budiman, usai menerima bantuan APD berupa pentilator dari forum BUMN Tasikmalaya, Senin 6 April 2020 siang.

Terang Budi, Selain dari pos perbatasan, pihaknya pun telah meminta data pemudik atau pendatang dari tiap kelurahan terutama yang berasal dari zona merah. Rekapitulasi data ini sifatnya sangat penting untuk pemetaan masyarakat pendatang dalam memutus mata rantai sebaran virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pemakai Obat Hipertensi Golongan Sartan Lebih Rentan Terkena Covid-19?

“Selain dari pos jaga, kita juga minta seluruh kelurahan untuk mendata pemudik terutama yang datang dari beberapa kawasan zona merah. Bayangkan, satu kelurahan saja saya dapat informasi ada 78 orang yang terdata," terangnya.

Data para pemudik itu ujar Budi, nantinya akan terus diinformasikan dan dipantau oleh tim penanganan virus corona. Pemudik dari zona merah akan diperiksa dan diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan baru bisa bebas kalau telah dinyatakan sehat oleh petugas Puskesmas.

"ODP pemudik dari zona merah akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Kalau sudah dinyatakan sehat oleh Puskesmas, nanti baru bisa berbaur normal kembali di lingkungan tempat tinggalnya,” kata Budi.

Baca Juga: Soal Pembebasan Napi Korupsi karena Covid-19, Presiden Jokowi: Tak Pernah Dibahas di Rapat

Hingga Senin Siang, data Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 15 orang dengan rincian 2 orang masih dalam pengawasan, 12 selesai pengawasan, dan 1 meninggal dunia.

Sedangkan warga yang positif covid -19 sebanyak 7 orang. Dengan rincian 3 orang positif setelah terkonfirmasi laboratorium, 4 orang diketahui positif dari Rapid Diagnostic Test (RDT).

Dari 7 warga yang positif corona itu 5 orang masih kategori pengawasan, 1 orang sembuh (observasi) dan 1 orang meninggal dunia.*** 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x