Di Tengah Wabah Covid-19, Inflasi Kota Tasikmalaya pada Maret 2020 Tetap Terjaga

- 2 April 2020, 16:15 WIB
Kepala KBI Tasikmalaya Heru Saptaji.*
Kepala KBI Tasikmalaya Heru Saptaji.* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah gencarnya penyebaran Covid-19, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tasikmalaya pada Bulan Maret 2020, justru relatif stabil atau tercatat mengalami inflasi 0,317% (mtm), dibanding dengan bulan sebelumnya sebesar 0,320% (mtm).

Di tingkat provinsi, inflasi Jawa Barat tercatat 0,31% (mtm) dan inflasi Nasional 0,10% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun berjalan Kota Tasikmalaya Maret 2020, tercatat 0,81% (ytd) dan inflasi tahunan adalah 2,16% (yoy), itu berarti tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Makamkan Pasien Corona Harus Taati Pedoman, PDIB Sebut Jenazah Masih Dapat Tularkan Virus

Kepala Perwakilan KBI Tasikmalaya Heru Saptaji, mengatakan, tekanan inflasi di Kota Tasikmalaya berasal dari telur ayam ras, emas perhiasan, beras, buncis, dan air kemasan, Kamis 2 April 2020.

Kenaikan harga telur ayam ras yang juga terjadi secara nasional disebabkan meningkatnya permintaan sementara peternak menghadapi beberapa tantangan, seperti faktor cuaca yang menurunkan produktivitas ayam petelur.

Adapun kenaikan harga beras, kata Heru, disebabkan panen yang baru dilakukan pada akhir Maret dan diperkirakan akan mencapai panen raya pada bulan April sehingga harga akan kembali stabil.

Baca Juga: Temani Work From Home, Berikut 6 Rekomendasi Lagu Indie Lokal Saat Suntuk

Di luar makanan, lanjut dia, kenaikan harga emas perhiasan yang juga menjadi penyumbang utama inflasi nasional, dipengaruhi fluktuasi harga emas dunia yang sempat meningkat tajam pada awal Maret 2020.

Di sisi lain, tekanan inflasi tertahan oleh penurunan harga pir, minyak goreng, wortel, kentang, dan cabai hijau karena pasokan tercukupi.

Sementara, konsumsi rumah tangga melambat di tengah penerapan 'di rumah aja' sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19.

Baca Juga: Hindari Penyebaran Covid-19, 107 Narapidana Lapas Kelas II B Tasikmalaya Dirumahkan

"Dari 11 kelompok komoditas, sebanyak 8 kelompok terpantau stabil," katanya.

Adapun di tengah upaya bersama untuk melawan penyebaran Covid-19, ujar dia, peran serta seluruh masyarakat untuk menjaga jarak sosial dan tetap di rumah menjadi salah satu kunci utama untuk mencegah penyebaran virus.

Heru menambahkan, untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat menggunakan jasa online shopping yang sudah diterapkan oleh berbagai pasar modern maupun pasar tradisional dan petani.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Warga Jakarta Saling Memberikan Semangat di Balkon saat Lockdown

"TPID se-Priangan Timur juga telah berkoordinasi untuk memfasilitasi penjualan online pada pasar tradisional di masing-masing daerah," katanya.

Dengan demikian, lanjut Heru, keseimbangan permintaan dan penawaran tetap terjaga sehingga tingkat harga tetap rendah dan stabil.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x