Pasien Positif di Kota Tasikmalaya Bertambah Jadi Enam Orang, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

- 30 Maret 2020, 16:30 WIB
TIM gugus tugas covid - 19 Kota Tasikmalaya saat akan melakukan pengkeramasan jenazah covid - 19, Minggu (29/3/2020) malam.*
TIM gugus tugas covid - 19 Kota Tasikmalaya saat akan melakukan pengkeramasan jenazah covid - 19, Minggu (29/3/2020) malam.* //Asep M Saefuloh/
PIKIRAN RAKYAT -  Ketua Tim Crisis Center Covid-19 yang juga Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman  kembali merilis jumlah warganya yang positif corona, Senin 30 Maret 2020 siang.

Dikatakan Budi, saat ini di Kota Tasikmalaya telah terjadi penambahan jumlah pasien positif corona yang awalnya lima orang naik menjadi enam orang, satu diantaranya telah meninggal dunia kemarin Minggu (29/03/2020).

"Per hari ini jumlah positif Covid-19 warga kita naik lagi menjadi enam orang. Dari asalnya lima orang dan satu orang telah meninggal," ujar Budi saat live report dengan salah satu televisi swasta di ruangan kerjanya, Senin 30 Maret 2020.
 
Baca Juga: Borong Penghargaan, Tonton 5 Film yang Miliki Eksistensi di Luar Negeri sebelum Rilis di Indonesia

Untuk jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP), kata Budi, dari sebelumnya 282 orang, naik menjadi 295 orang. Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 11 orang, yang saat ini sisanya tingal lima orang.

Melihat masih terjadinya lonjakan pasien Covid-19 di Kota Tasikmalaya, pihaknya telah memutuskan akan tetap melakukan pembatasan orang masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya.

"Jadi perlu kami luruskan lagi, ini bukan karantina wilayah apalagi lockdown, tapi lebih kepada pembatasan orang masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya," terangnya.
 
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jokowi Tegur dan Beri Sanksi Tiga Kepala Daerah yang Berlakukan Status Lockdown?

Kebijakan tersebut, kata Budi, merupakan upaya bagaimana meminimalisir orang masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya dimana Kota Tasikmalaya merupakan pusat perekonomian di Priangan Timur.

"Termasuk juga yang sudah kita keluarkan kebijakan adalah stop operasi daripada angkutan umum yang masuk ke kita baik darat, PT KAI, dan penerbangan. PT KAI tadi sudah konfirmasi tak ada kereta yang berhenti di Kota Tasikmalaya dan penerbangan pun sudah berhenti," lanjut Budi.
 
Baca Juga: Satu Orang PDP Covid-19 asal Kabupaten Tasikmalaya Meninggal Dunia saat Sedang Jalani Isolasi

Begitupun di perbatasan wilayah kita siapkan posko di sembilan titik. Di posko itu akan ada petugas TNI, kepolisian, dan Dinkes, serta BPBD juga relawan, yang mencatat suhu tubuh orang yang masuk ke Kota Tasikmalaya.
 
"Disana kita akan hentikan kendaraan guna mengukur suhu tubuh dan kesehatan warga yang mau masuk ke Kota Tasikmalaya," kata Budi.

Rencana tersebut, lanjut Budi, dimulai sejak tanggal 31 Maret 2020 dan akan berlaku selama 30 hari kedepan.
 
 
"Masyarakat sudah memahami. Tapi kita sampaikan semua ke publik, mulai dari maklumat Kapolri bersama-sama kami pemerintah dan semua aparat relawan, RT, serta RW menyosialisasikan hal ini," jelasnya.

Disinggung terkait Alat Pelindung Diri, Budi mengatakan bahwa jumlah APD di Kota Tasikmalaya masih sangat terbatas. Hingga hari ini, hanya ada 71 APD, padahal kebutuhan se-Kota Tasikmalaya dalam satu bulan itu tak kurang dari 2.000 APD.
 
Baca Juga: Viral, Video Polisi India Gunakan 'Helm Coronavirus' Demi Peringati Warga untuk Berdiam di Rumah

"Makanya kita berharap dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi kaitan APD, termasuk juga obat-obatan guna kebutuhan daripada pelayanan medis kita semua," ucapnya.*** 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x