Network
PIKIRAN RAKYAT - Walikota Tasikmalaya Budi Budiman memberikan klarifikasi terkait penerapan Lockdown guna menghindari penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya seperti banyak diberitakan banyak media.
Kita bukan Lockdown tapi pembatasan wilayah. Hal itu melihat kondisi Kota Tasikmalaya saat ini kasus Covid-19 yang semakin tinggi.
"Itu menjadi beban kami, pemerintah, untuk bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," ujar Budi kepada wartawan, Senin 30 Maret 2020.
Baca Juga: Bantah Menolak Kremasi Jenazah Covid-19, Warga Hanya Minta Koordinasi
Strategi penerapan pembatasan wilayah, dilakukan guna mengurangi beban kota dari arus orang yang datang dari luar yang mudik ke Kota Tasikmalaya khususnya dari zona merah covid-19.
"Karena sekarang seperti di Jabotabek banyak pabrik yang libur. Lalu sekolah juga libur sehingga banyak yang memanfaatkannya untuk mudik," kata Budi.
Budi menambahkan pihaknya ingin meminimalisir kehadiran warga yang kembali ke kota Tasikmalaya.
Salah satunya dengan memberhentikan operasional kendaraan umum khususnya yang dari zona merah selama 30 hari ke depan.
Baca Juga: Mendapat Penolakan Warga, Jenazah Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Akhirnya Dikremasi
Lalu lanjut Budi, pihaknya juga akan mengawasi di setiap perbatasan wilayah.
"Kita kontrol semua yang masuk, termasuk kesehatannya. Kalau kondisi baik tidak masalah. Namun yang datang dari zona merah akan dicatat oleh petugas di posko dan akan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP)," katanya.
Untuk itu lanjut Budi, pihaknya kembali mengimbau agar warga Kota Tasik yang tinggal diluar daerah khususnya di zona merah seperti Jakarta dan sekitarnya untuktidak mudik.
"Kita selalu imbau saudara kita yang ada diluar kota agar tidak mudik selama kasus Covid-19 demi keselamatan kita bersama," ujar Budi.
Baca Juga: Pesawat Evakuasi Medis Meledak di Filipina, Lion Air Group Pastikan Bukan Pesawat Miliknya
Namun demikian, selama pemberlakuan pembatasan wilayah, kegiatan di Kota Tasikmalaya tetap normal. Tidak ada instruksi untuk tutup warung, toko apalagi pasar.
