Network
PIKIRAN RAKYAT - Satu orang pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di rumah sakit, Minggu 29 Maret 2020 sekitar pukul 01.30 WIB. Jenazah sempat ditolak saat hendak di keramasi.
Meninggalnya pasien positif corona di Kota Tasikmalaya dibenarkan oleh Juru Bicara Crisis Centre Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan Uus Supangat, usai memghadiri rakor tertutup di Gedung Balaikota Tasikmalaya, Minggu 29 Maret 2020.
Baca Juga: Ikut Berdonasi untuk Lawan Pandemi Covid-19, Raffi Ahmad Jual Mobil Antiknya
"Ya benar ada itu satu pasien positif corona meninggal dunia tadi malam," ujarnya.
Saat ini, lanjut Uus, jenazah tersebut sedang dalam proses pemakaman walaupun memang sempat mendapatkan penolakan saat jenazah tersebut akan di keramasi. Namun, berdasarkan informasi terbaru, jenazah tersebut akhirnya dikuburkan.
"Ini perlu diluruskan ke masyarakat, bahwa pasien positif yang meninggal tidak harus ditolak karena sudah dalam keadaan seteril sejak dari rumah sakit. Sekali lagi, ketika ada jenazah Covid-19, warga tidak perlu panik. Jenazah sudah diurus dengan baik," tegasnya.
Baca Juga: Kian Marak Hoaks Tentang Corona, Kadiskominfo Kota Depok Imbau Warga Bijak Gunakan Media Sosial
Pasien yang meninggal tersebut merupakan pasien positif Covid-19 Cluster Lembang yang berdasarkan Rafid Diagnosis Tes (RDT) dinyatakan positif Covid-19.
Untuk itu, lanjut Uus, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tim gugus tugas sudah melakukan tracking terhadap seratus orang yang pernah kontak dengan pasien yang meninggal, namun hasilnya semuanya dinyatakan negatif.
Baca Juga: Sempat Dapat Penolakan Warga, Jenazah PDP Covid-19 di Sulawesi Selatan Dimakamkan di TPU Lain
Hingga saat ini, lanjut Uus, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya per Minggu 29 Maret 2020, masih terdapat empat orang pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
Sementara, kasus pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 10 orang, di mana enam orang diisolasi, empat orang telah selesai pengawasan, dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan tercatat 282 kasus, di mana 38 kasus telah selesai.***
