Pihaknya pun kata Uus, dalam memastikan warga tak terpapar corona di wilayahnya tak akan begitu mudah percaya dengan metoda sampel rapid test. Soalnya, jika nantinya hasil rapid tes salah seorang negatif dan sudah dibiarkan membaur lagi dengan masyarakat itu tentunya akan sangat bahaya karena belum tentu itu negatif.
“Makanya, bagi yang terpapar menjalani tes melalui metoda rapid, pihaknya dalam waktu tiga atau empat hari ke depan yang negatif akan tetap dilakukan tes ulang,” terang Uus.***