Ketua Komisi IV DPRD Nilai Pemkab Tasikmalaya Tidak Serius dalam Penanganan Wabah Corona

- 25 Maret 2020, 15:56 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin.*
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dinilai lamban dan tidak serius dalam menangani wabah penyebaran Covid 19. Padahal selama ini masyarakat sudah sangat resah dengan wabah tersebut.

Terlebih dengan adanya seorang pasien dengan status PDP (pasien dalam pengawasan) asal Kecamatan Karangnunggal yang meninggal dunia pada Selasa 24 Maret 2020 di RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya. 

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin, ketika menanggapi penanganan penyebaran virus corona di Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, ia mengaku kecewa karena sampai kini pembentukan gugus tugas belum terlihat kerjanya.

Baca Juga: Upaya Cegah Covid-19 Melalui Penyemprotan Disinfektan, Pemkab Garut Dapat Apresiasi Warga

"Kami merasa kecewa, karena sampai hari ini melihat Pemkab Tasikmalaya seolah tidak serius dalam menangani wabah corona.

"Jangankan melakukan penanganan, sampai hari ini pun pembentukan satuan gugus tugas penanganan corona saja masih proses alias belum terbentuk," ujar Asop, Rabu 25 Maret 2020.

Ironinya, ketika pihaknya mencoba konfirmasi ke eksekutif jawabannya malah saling lempar. Ia meminta jika masalah penyebaran virus corona jangan dibuat main-main, karena ini berkaitan dengan nyawa rakyat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 25 Maret 2020: Aries Hilang Fokus, Taurus Jalani Cinta yang Harmonis

Asop mengatakan, pihaknya selaku DPRD merasa heran dengan lambannya upaya pencegahan corona di wilayah Kabupaten Tasikmalaya selama ini.

Padahal, pemerintah pusat terus bergerak cepat dengan berbagai upaya termasuk pengalihan penggunaan beberapa pos alokasi anggaran.

Di Kabupaten Tasikmalaya, kebijakan kearifan lokal yang justru harus jadi perhatian, ia belum bisa memberikan ketegasan regulasi payung hukum yang utuh. Sehingga masih mengambang sampai hari ini.

Baca Juga: Satu Pasien Dikonfirmasi Positif Corona, Wali Kota Tetapkan Kota Tasikmalaya Berstatus KLB Covid-19

Asop mencontohkan, untuk mendukung anggarannya selama ini seperti apa, tidak ada kesepahaman teknis di lapangan. Untuk itu, pihaknya berharap Bupati Tasikmalaya segera lakukan langkah strategis.

Ia menilai, tidak ada lagi alasan ketiadaan anggaran bagi Pemkab Tasikmalaya. Sebab sampai saat ini, beberapa peraturan menteri, mulai Kementerian Keuangan sampai Kementerian Dalam Negeri telah menurunkan peraturan membolehkan memakai anggaran yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

"Kalau alasannya karena masalah anggaran saat ini bukan alasan, sebab sudah diatur oleh Peraturan Menteri untuk melakukan pergeseran anggaran," jelasnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Habib Rizieq Berhasil Galang Dana Rp 500 Miliar untuk Lawan Corona

Pihaknya baru saja memanggil mitra kerja Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya, seperti Dinas Kesehatan, RSUD SMC dan BPBD. Akan tetapi, ia menilai antara satu instansi dengan  intansi lainya tidak kompak.

"Kami minta ke Bupati segera lakukan langkah startegis. Jangan ada keraguan dan ketakutan. Sekarang masing-masing faktanya gak jalan antara dinas, instansi lainnya apalagi dengan DPRD," jelas Asop.

Ironinya lagi, lanjut Asop, sampai sejauh ini belum terdengar upaya yang dilakukan Pemkab Tasikmalaya secara masif dalam sosialisasi hingga penanganan wabah corona.

Baca Juga: Permintaan Sedan Bekas Taksi di Platform Online Melonjak Naik

Bahkan, saat pihaknya akan menanyakan informasi valid terkait kondisi penyebaran corona di Kabupaten Tasikmalaya, seakan disembunyikan dengan berbagai alasan.

Kini, tiba-tiba masyarakat digemparkan dengan informasi adanya pasien diduga suspect corona yang meninggal di rumah sakit lalu dikuburkan tanpa sesuai protokoler yang telah ditetapkan selama ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x