Beredar Hoaks Pasar Cikurubuk Ditutup karena Virus Corona, Pemkot Tasikmalaya Sebar Pamflet Tegaskan Itu Dusta

- 23 Maret 2020, 12:21 WIB
 Kasubag UPTD Pasar Resik Satu, Dinas Perindag Kota Tasikmalaya Ayat Nurhayat memperlihatkan surat edaran pemberitahuan Pasar Cikurubuk Tidak Ditutup,  Senin 23 Maret 2020.
Kasubag UPTD Pasar Resik Satu, Dinas Perindag Kota Tasikmalaya Ayat Nurhayat memperlihatkan surat edaran pemberitahuan Pasar Cikurubuk Tidak Ditutup, Senin 23 Maret 2020. /ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Sejak beberapa waktu terakhir, beredar isu Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya akan ditutup oleh pemerintah terkait pencegahan peredaran wabah virus corona di Kota Tasikmalaya.

Namun isu tersebut dibantah pihak pemerintah dan menyatakan bahwa informasi Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya tutup tersebut adalah bohong atau hoaks.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Kasubag UPTD Pasar Resik 1, Dinas Perindag Kota Tasikmalaya Ayat Nurhayat saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 23 Maret 2020.

Baca Juga: Kompetisi Dihentikan karena Virus Corona, Skuat Barcelona Siap Terima Pemotongan Gaji

"Memang beberapa hari kemarin banyak isu beredar bahwa Pasar Cikurubuk akan ditutup. Bahkan Ibu Rukmini istri Wakil Walikota Tasikmalaya, sampai kirim WA ke saya, menanyakan kebenaran terkait informasi tersebut,"ujar Ayat.

Dikatakan Ayat, masyarakat yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga tersebut termasuk Ibu Wakil Walikota katanya mendapat informasi Pasar Induk Cikurubuk, akan tutup dari penjual sayuran keliling. Kemungkinan ujar dia, para pedagang sayur keliling mengatakan seperti itu karena adanya penutupan sejumlah pasar di Cirebon, Ciamis, Kediri dan Wonosobo.

Terkait itu ujar Ayat, pihaknya memastikan bahwa Pasar Induk Cikurubuk tetap buka."Kami juga sudah menyebarkan pamflet kepada sebanyak 120 pedagang di Pasar Cikurubuk bahwa penutupan pasar Cikurubuk oleh Pemerintah tidak benar alias berita hoax ,"katanya.

Baca Juga: Virus Corona, Disnaker Kota Tasikmalaya Minta Pencari Kerja Tak Melamar ke Daerah Wabah

Sedangkan terkait antisipasi merebaknya Virus Corona, Ayat mengatakan pihaknya telah  melakukan sosialisasi kepada para pedagang  agar selama menjalankan aktivitasnya dihimbau menggunakan masker."Kita juga sarankan agar para pedagang tidak kontak langsung ketika transaksi dan setelah transaksi langsung cuci tangan.

Jika pasar terbesar diwilayah Priangan Timur itu sampai ditutup ujar Ayat. Agar berdampak kepada tingkat pembelian sembako, diluar batas, karena akan panic buying ato aksi borong oleh masyarakat, sehingga tentunya permintaan tinggi dan hargapun akan tidak terkendali.

"Pasar Induk Cikurubuk ini, luasnya 5 hektar dan total memiliki total sekitar 2.835 kios.Adapun PKL yang ada di dalam kawasan ini, ada sekitar 2 ribu dari HPKP.Sedangkan bukanya, mulai pukul 05.00-17.00 WIB,"katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Ratusan Warga Tiongkok Berbondong Tinggalkan Indonesia karena Virus Corona, Faktanya Berbeda

Disinggung terkait ada atau tidaknya rencana penyemprotan disingektan di Pasar Cikurubuk Ayat mengatakan, sampai saat ini belum ada rencana penyemprotan ke sini." Kami masi menunggu dulu dari Dinkes.Tapi kemarin ditanyakan ke Pak Sekdis Dinkes, belum ada rencana," ujarnya.

Sementara itu, Adang (54) salah seorang pedagang di Pasar Cikurubuk mengatakan, dampak dari merebaknya isu Pasar Cikurubuk ditutup, mengakibatkan kedatangan konsumen ke pasar tersebut menurun drastis."Untuk hari ini memang pasar sedikit sepi, mungkin salah satu penyebabnya karena isu tersebut," ujar Adang.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x