Televisi Meledak Akibat Sambaran Petir, Tiga Penghuni Rumah Alami Luka Bakar

- 25 Februari 2020, 20:39 WIB
Munawaroh (92) warga Cigantang Kec.Mangkubumi korban ledakan televisi yang tersambar petir mendapat perawatan medis dirumahnya, Selasa (25/2/2020).*
Munawaroh (92) warga Cigantang Kec.Mangkubumi korban ledakan televisi yang tersambar petir mendapat perawatan medis dirumahnya, Selasa (25/2/2020).* //KP/ ASEP MS
PIKIRAN RAKYAT - Dua rumah di Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya tersambar petir saat kondisi hujan deras disertai angin kencang pada Selasa 25 Februari 2020 petang.
 
Akibatnya, pemilik salah satu rumah yang tersambar petir terluka karena televisi yang ada didalam rumahnya meledak, hingga melukai dua penghuni rumah yang ada didekatnya.

Ketiga warga penghuni rumah yang tersambar petir tersebut mengalami luka bakar hingga membutuhkan penanganan medis.
 

Masing-masing mengalami luka bakar akibat sambaran petir di bagian punggung, kening dan kaki.
Sedangkan di rumah satunya lagi hanya mengalami kerusakan jaringan listrik dan tak ada korban.

Pemilik salah satu rumah sekaligus saksi mata, Habibulloh mengatakan, kejadian itu bermula saat dirinya bersama Widiasari (menantu), Aan Nurjanah (istri), dan Munawaroh (mertua), sedang berkumpul di bagian tengah rumah dengan kondisi hujan deras disertai angin kencang.

Tiba-tiba televisi di dekat mereka meledak mengeluarkan api berbarengan dengan suara petir keras saat hujan lebat. Padahal, televisi dalam keadaan tidak menyala hanya saja masih tersambung ke listrik saat kejadian.
 
Baca Juga: Hampir 11 Tahun, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya Dianggap Tak Serius Bentuk DOB Tasela

"Saat kejadian kami sedang berkumpul di rumah setelah saya pulang dari pasar. Tiba-tiba televisi meledak mengeluarkan api dan suaranya kencang, kita panik, lalu berupaya menghindar menyelematkan diri.
 
"Sementara di luar rumah hujan deras dibarengi dengan suara petir sangat keras" jelas Habibulloh kepada wartawan saat dimintai keterangan di rumahnya, Selasa 25 Februari 2020 sore.

Lebih lanjut, Habibulloh menjelaskan, kondisi terparah akibat sambaran petir dialami mertuanya yang berusia 92 tahun. Selain mengalami luka bakar, dia juga terlihat sangat shok dan terlihat masih ketakutan akibat kejadian itu.
 

"Kalau ibu mertua masih ketakutan sampai sekarang. Kondisinya masih lemah disamping ada luka bakar di punggungnya.
 
"Apalagi saat kejadian mertua saya paling dekat dengan televisi yang meledak. Kalau saya berhasil loncat menghindar," ujarnya. 

Sementara itu, salah seorang petugas medis Puskesmas Mangkubumi, Titi Sopiah, mengatakan, ketiga korban telah mendapatkan perawatan di rumahnya.
 
 
Dikatakan Titi, luka bakar yang dialami para korban tak terlalu parah, namun kondisi mereka masih trauma dengan kejadian tersebut.

Saat ini, para korban diminta untuk beristirahat dan diminta mewaspadai kejadian serupa agar tidak terulang kembali.

"Kalau lukanya gak terlalu parah dan tadi sudah saya tangani. Hanya saja mereka rupanya masih trauma dengan kejadian ini," ujar Titi saat berada di rumah korban.*** 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x