Wabah DBD di Kota Tasikmalaya Lampaui 100 Kasus, Tiga Diantaranya Meninggal Dunia

- 24 Februari 2020, 19:59 WIB
PENYAKIT DBD merebak di Depok, satu orang dikabarkan meninggal dunia.*
PENYAKIT DBD merebak di Depok, satu orang dikabarkan meninggal dunia.* /Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT -  Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya telah melewati angka seratus kasus.

Berdasarkan data di Dinas Koperasi Kota Tasikmalaya, hingga pertengahan Bulan Februari 2020, kasus DBD di Kota Tasikmalaya  telah mencapai 106. Mereka positif setelah digigit nyamuk Aedes Aegypti yang terjadi sejak awal tahun 2020.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah terjadi sekarang ini terus mengalami peningkatan hingga angkanya mencapai 106. Dari jumlah tersebut lanjut Uus, 3 pasien dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Satu Pasien Dikonfirmasi Positif Terinfeksi Virus Corona di Sulawesi Selatan, RSUD Bulukumba Buka Suara

Menurutnya, kasus demam berdarah dengue di Kota Tasikmalaya di awal tahun 2020 memang terus mengalami peningkatan dimana wilayah endemiknya sendiri terjadi di hampir di 69 kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya.

Terkait itu lanjut Uus, pemerintah terus berupaya untuk melakukan langkah salahsatunya dengan pembagian abate atau penanaman ikan cupang kesetiap warga sebagai langkah untuk membunuh jentik nyamuk.

"Kami telah berupaya melakukan langkah agar jentik nyamuk tidak berkembang biak menjadi dewasa dengan menaburkan Abate dan upaya lain menebarkan ikan cupang agar ditanam di bak mandi maupun tempat lainnya," ucapnya.

Baca Juga: Heboh Isu 'Tuyul' yang Gasak Puluhan Juta, Warga Kecamatan Indihiang: Brankas Tertata Rapi, Tidak Acak-acakan

Selain itu lanjut Uus, masyarakat juga terus dihimbau agar terus berupaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar kebersihan tersebut tetap terjaga.

Uus menambahkan, selama ini Dinas Kesehatan bersama Puskesmas dan RW siaga terus berupaya melakukan upaya terutamanya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai langkah antisipatif.

"Upaya pencegahan yang harus dilakukan oleh warga yakni memberantas perkembangan nyamuk Aedes Aegypti seperti menerapkan gerakan menguras bak air, menutup wadah penampungan air, mengubur kaleng bekas yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk," kata Uus.

Baca Juga: Isi Kekosongan Kursi Wakil Bupati Tasikmalaya, Deni Ramdani Sagara Terpilih Usai Raih Perhitungan Suara Cukup Telak

Guna trus mengantisipasi meningkatnya kasus DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya, Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan ribuan obat abate di setiap puskesmas di Kota Tasikmalaya.

Jika setiap puskesmas mengalami kekurangan ketersediaan abate akan ditambah kembali.

"Kami juga meminta agar semua petugas jangan menyalahgunaan obat dengan cara melakukan penjualan obat karena obat tersebut tidak dijualbelikan," paparnya.

Baca Juga: Dosa Masa Lalu dan Kritik Warnai Terpilihnya Deni Jadi Wakil Bupati Tasikmalaya, Deni Ramdani Sagara: Terimakasih Atas Kepercayaan yang Diberikan

Sementara lanjut Uus, di tahun 2019 lalu, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya sebanyak 667 kasus dan 5 orang diantaranya meninggal dunia." ujar Uus.*** 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x