Imbas Virus Corona Buat Pasokkan Impor Berkurang, Harga Buah Lokal Terus Melonjak

- 24 Februari 2020, 17:55 WIB
Imbas virus corona, sejumlah pedagang buah lokal di Jalan Gunungsabelah, Kota Tasikmalaya menjajakan buah lokal dengan harga cukup tinggi ditengah permintaan masyarakat.*
Imbas virus corona, sejumlah pedagang buah lokal di Jalan Gunungsabelah, Kota Tasikmalaya menjajakan buah lokal dengan harga cukup tinggi ditengah permintaan masyarakat.* //KP/ ASEP MS

PIKIRAN RAKYAT - Sejak isu wabah corona merebak, berbagai jenis buah impor menghilang di pasaran, termasuk di Kota Tasikmalaya. Imbasnya harga buah lokal terus naik di tengah tingginya permintaan konsumen.

Dadang, salah seorang pedagang buah lokal di Jalan Gunungsabelah, Kota Tasikmalaya mengatakan, dengan menghilangnya buah-buahan impor khususnya yang berasal dari Tiongkok seperti, jeruk mandarin, anggur, apel, dan yang lainnya, berdampak pada mahalnya harga buah- buahan lokal.

Baca Juga: Raih Juara Ganda Putri di Spain Masters 2020, Greysia/Apriyani Akui Tak Mudah Lawan Pasangan Bulgaria

"Jeruk Medan misalnya yang biasanya dijual Rp 15.000 hingga Rp 17.000 per kilogram, sekarang mencapai Rp 25.000 per kilogram," ujar Dadang.

Mahalnya harga buah lokal, disinyalir akibat buah impor tidak ada dipasaran sehinga permintaan berbagai jenis buah lokal terus meningkat.

Menurut Dadang, buah Cirebon harganya terus naik seiring pasokan buah kepasaran berkurang atau tidak sebanding dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Bentrokan Warga Memanas usai Polisi Sita Rumah Wakaf Al-Qur'an di Solo, Cek Fakta Selengkapnya

Sementara itu, Yeyet, pedagang buah di Pasar Mayasari mengaku, omzet penjualan buah lokal memang mengalami peningkatan setelah pasokkan buah impor dibatasi.

Yeyet mengaku, meski harga buah lokal melambung, tetapi permintaan dari konsumen cukup tinggi, karena konsumen tidak lagi bisa mendapatkan buah impor sehingga mereka beralih memilih buah lokal.

"Omzet penjualan buah lokal seperti salak pondoh, apel Malang, pepaya, duku, manggis, naik setelah pedagang kesulitan mendapatkan buah impor," katanya.

Baca Juga: 8 Tahun Bela Persib Bandung, I Made Wirawan Bagikan Momen Emosional: Saya Lihat Bobotoh Kejar Bis Sambil Nangis

Menurutnya, berkurangnya aneka buah impor sebagai dampak dari wabah virus corona menjadi berkah bagi pedagang buah lokal.

Atas kondisi tersebut harapannya, budidaya buah lokal tersebut bisa terus dikembangkan, sehingga kebutuhan untuk konsumen terpenuhi.

"Ya kalau menurut saya sih ini kesempatan untuk pengembangan pertanian buah lokal, karena kalau buah impor tidak ada, konsumen mau tidak mau pasti memilih buah lokal. Apalagi kualitas buah lokal seperti semangka dan melon, cukup baik dan bisa tembus pasar ekspor," ucapnya.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x