Irigasi Jebol dan Dibiarkan Tanpa Solusi, Puluhan Hektar Lahan Sawah di Desa Margalaksana Terbengkalai

- 21 Februari 2020, 21:18 WIB
Puluhan hekrat lahan persawahan di Desa Margalaksana Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya kini terlantar dan tidak bisa digarap masyarakat akibat terputusnya saluran irigasi Leuwimangu yang mengaliri lahan pertanian warga.*
Puluhan hekrat lahan persawahan di Desa Margalaksana Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya kini terlantar dan tidak bisa digarap masyarakat akibat terputusnya saluran irigasi Leuwimangu yang mengaliri lahan pertanian warga.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN RAKYAT - Puluhan hektar lahan persawahan di Desa Margalaksana, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya kini terlantar dan tidak bisa digarap masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan putusnya saluran irigasi Leuwimangu yang mengaliri lahan pertanian warga. Kondisi ini seolah dibiarkan tanpa solusi.

Sebab telah lebih dari empat bulan saluran irigasi tersebut jebol tergerus longsor dan belum mendapatkan perbaikan.

Dari hasil informasi yang dihimpun PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, sedikitnya sudah ada 60 hektar lahan persawahan warga kini mengalami kekeringan.

Baca Juga: Puluhan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai Sembor, 4 Siswa Dikabarkan Tewas

Para petani membiarkan lahannya ditanami rumput liar dan tidak menggarapnya. Pasalnya, walau sudah memasuki musim penghujan, namun suplai air tetap tidak merata akibat pasokan irigasi yang tidak ada.

Padahal jika waktu normal, maka seharusnya sudah dua kali para petani bisa menggarap lahan mereka. Sebagian besar persawahan bahkan gagal panen, karena sewaktu saluran irigasi terputus mereka baru saja memasuki musim tanam.

Seperti di blok Margasari, Nangorak, Pasirtengah dan Cilampeneng. Salah seorang pemilik lahan di Desa Margalaksana, Atikah mengungkapkan, bila sudah dua musim tanam sawah miliknya seluas 300 bata tidak tergarap. Hal itu karena tidak adanya pasokan air.

Baca Juga: 3 Deretan Artis Terjerat Narkoba di Awal Tahun 2020, Terbaru Pemain Sinetron Anak Langit

Padahal, sawah miliknya termasuk paling produktif. Dari 300 bata dalam setiap panen biasanya bisa menghasilkan 2 sampai 3 ton padi basah. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki saluran irigasi yang putus.

"Jika dibiarkan terus tanpa pasokan air, maka seluruh lahan persawahan di desa kami bisa mubah tidak termanfaatkan. Maka, kami berharap segera ada perbaikan, sehingga irigasi kembali normal," ujar Atikah.

Kepala Desa Margalaksana, Kecamatan Salawu Asep Mamun Rahmat mengatakan, jika pihaknya kini terus berkordinasi dengan sejumlah pihak agar saluran irigasi yang terputus segera bisa diperbaiki.

Baca Juga: Usai Dievakuasi dari Kapal Pesiar Diamond Princess, Dua Warga Australia Dikonfirmasi Positif Virus Corona

Salah satunya dengan pemerintah Desa Salawu, karena titik longsoran saluran irigasi Lewimangu berada di Desa Salawu. Begitu juga dengan para anggota DPRD dari daerah pemilihan yang meliputi Kecamatan Salawu.

Sebab, tentunya perbaikan irigasi ini ditaksir bakal memakan biaya sangat besar. Sehingga perlu pula sokongan pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

"Jelas akan memakan biasa besar. Akan tetapi kami berusaha agar pasokan air irigasi segera kembali normal. Baiknya nanti dibuat semacam talang air permanen dari cor beton, karena bisa diberonjong khawatir longor kembali," ujar Asep.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x