PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan anak jalanan yang lebih dikenal dengan anak punk, memang akrab dengan kehidupan kota di berbagai daerah, termasuk di Kota Tasikmalaya.
Mereka kerap ditemukan di pusat-pusat keramaian, seperti taman, perempatan jalan, wilayah pertokoan, dan beberapa tempat umum lainnya.
Banyak di antara mereka yang terlihat mengamen dari satu tempat ke tempat lain, atau menetap menjual suara dan nada gitarnya di sekitaran lampu merah.
Baca Juga: Pendaftaran SNMPTN 2020 Resmi Dibuka, Ketua LTMPT Mohammad Nasih: Segera Perhatikan Kerangka Waktu
Seperti sejumlah anak punk yang ditemui di salah satu persimpangan lampu merah di Kota Tasikmalaya, pada Jumat, 14 Februari 2020 sore.
Mereka terlihat sedang mengamen di antara kendaraan yang berhenti menanti lampu merah kembali berwarna hijau. Sementara, yang lainnya hanya nongkrong di pinggir jalan.
Jika dilihat dari tampilan luar, gaya anak-anak itu memang terlihat kumal, dengan pakaian seperti yang tidak pernah dicuci berhari-hari dan celana jeans sobek. Ada yang menggunakan sendal jepit, ada pula yang menggunakan sepatu.
Salah satu di antara anak-anak yang mengamen di tempat itu, Dede mengaku, dirinya sudah kenyang dengan anggapan masyarakat umum tentang anak punk yang selalu negatif.
Tak hanya itu, pria berumur 22 tahun itu juga sadar, masyarakat umum menilai kelakuan dengan tindakan kriminal. Namun, ia tak peduli.
Komentar