Belum Ada Kepastian Perbaikan Sekolah Rusak, Siswa SDN 3 Tasikmalaya Masih Belajar di Bawah Tenda

- 13 Februari 2020, 20:34 WIB
PULUHAN siswa SD Negeri 3 Cigorowong yang berlokasi di Kampung Sukamaju, Desa Sukasetia, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, kini terpaksa belajar secara darurat di dalam tenda.*
PULUHAN siswa SD Negeri 3 Cigorowong yang berlokasi di Kampung Sukamaju, Desa Sukasetia, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, kini terpaksa belajar secara darurat di dalam tenda.* /ARIS MF/



PIKIRAN RAKYAT - Puluhan siswa kelas I dan IV Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Cigorowong di Kampung Sukamaju, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya masih tetap mengikuti proses belajar mengajar di dalam tenda darurat.

Hal itu dikarenakan pihak sekolah belum mendapat kepastian terkait perbaikan ruang kelas mereka yang rusak.

Hingga kini,  para siswa terpaksa masih tetap belajar di tenda darurat hingga waktu yang tidak ditentukan.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Berikut Cara Mengeksport Obrolan WhatsApp sebagai PDF

Operator SDN 3 Cigorowong Aris Riswandi mengatakan, walau harus belajar ditenda darurat, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa sejak Selasa 11 Februari 2020, belum terlalu mengalami kendala berarti.

Dikatakan Aris, selama proses KBM berlangsung, kondisi cuaca selalu baik. Hujan hanya turun pada sore hingga malam hari.

"Waktu pembelajaran mah tidak hujan, tapi sorenya hujan. Alhasil, tadi pagi guru-guru harus memperbaiki tenda soalnya banyak air di tenda di bagian atas menggenang," ujarnya, saat dihubungi, Kamis 13 Februari 2020.

Kendati demikian kata Aris, para siswa mulai mengeluh karena lapangan tempat berdirinya tenda darurat becek setelah diguyur hujan malam harinya.

"Pada guru juga tak bisa fokus mengajar, sebab kondisi di tenda sangat tidak kondusif," katanya.

Baca Juga: Jelang Pilkada Tasikmalaya 2020, KPU Siapkan Penerimaan Berkas Dukungan Perseorangan

Jika hujan turun pada proses KBM berlangsung lanjut Aris, otomatis tenda itu tak akan bisa digunakan.

Bagian samping tenda yang tak memiliki penutup pasti akan membuat air masuk membahasi para siswa yang belajar di bawah tenda.

"Mudah-mudahan saja tidak hujan pas belajar. Kalau hujan jadi tidak bisa digunakan, nanti siswanya akan kebasahan," kata dia.

Aris mengatakan, sejauh ini belum ada kepastian terkait perbaikan ruang kelas yang rusak di sekolahnya.

Namun, komite sekolah dan orang tua siswa sepakat pada Sabtu 15 Februari 2020, akan kerja bakti untuk meruntuhkan genting di dua kelas yang sudah hancur agar tak menimpa siswa ketika bermain di dalamnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x