Meski sudah Banyak Jatuhkan Korban, Demam Berdarah Dengue belum Mendapat Status Luar Biasa dari Pemerintah Tasikmalaya

- 13 Februari 2020, 15:49 WIB
ILUSTRASI nyamuk penyebar DBD.*/DOK. PR
ILUSTRASI nyamuk penyebar DBD.*/DOK. PR /



PIKIRAN RAKYAT - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan.

Kini kasus DBD di Kota Tasikmalaya telah mencapai 55 kasus yang salah satunya meninggal dunia di awal bulan Februari kemarin.

Walaupun saat ini sebagian pasien DBD yang sebelumnya dirawat sudah pulang ke rumahnya usai menjalani perawatan.

Baca Juga: Tinjau Banjir di Kawasan Rancaekek, Uu: Normalisasi Pembangunan Akan Segera Dilaksanakan

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih mengatakan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi selama bulan Januari dan Februari telah mencapai 55 kasus.

Akibat  kasus tersebut kata dia, salah seorang pasien meninggal dunia setelah digigit nyamuk Aedes Aegypti.

"Kasus DBD dikota Tasikmalaya yang semula hanya 13 kasus dibulan Januari 2020, kini tercatat  menjadi 55 orang dan seorang diantaranya meningal dunia," ujar Suryaningsih, pada Kamis 13 Februari 2020.

Namun demikian lanjut Suryaningsih, atas kejadian DBD di Kota Tasikmalaya itu Pemerintah Kota Tasikmalaya belum menyatakan status kejadian luar biasa, karena kasusnya tidak serentak pada hari yang sama tetapi dari berbeda-beda.

"Tetapi tetap kita himbau masyatakat  agar welalu waspada dan melakukan pemberantasa sarang nyamuk melalui kegiatan 3M," tukasnya.

Baca Juga: Kabar Baik dari Tibet: Pasien Virus Corona Disembuhkan dalam 18 Hari, Membungkuk Hormat saat Keluar Ruang Isolasi

Suryaningsih juga mengatakan, seiring meningkatnya kasus DBD di Kota Tasikmalaya,  pemerintah daerah terus menggalakan PSN di setiap wilayah endemis DBD serta terus menghimbau masyarakat agar terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Karena, memang selama ini kesadaran masyarakat masih rendah dalam hal menjaga kebersihan lingkungan termasuk mereka tidak pernah menguras bak mandi, menimbun barang bekas dan menutup genangan air," ujarnya lagi.

Termasuk lanjut dia, upaya yang dilakukan pemerintah sekarang ini dalam hal mengantisipasi serangan nyamuk Aedes Aegypti dengan gerakan satu rumah satu jumantik, melibatkan Puskesmas, RT/RW dan Posyandu supaya mereka tetap bisa siaga melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Baca Juga: The Daddies Belum Nongol di BATC 2020, Susy Susanti: Butuh Istirahat

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x