PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Tasikmalaya masih tergolong tinggi.
Dari data Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPMDP3A) Kabupaten Tasikmaya, diketahui bahwa AKB tahun 2019 di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 182 kasus. Jumlah ini menurun dari tahun 2018 yang mencapai angka 250 kasus.
Sedangkan AKI pada tahun 2019 mencapai angka 23 kasus, sedikit bergeser dari tahun 2018 yang masih di 28 kasus.
Baca Juga: Hasilkan Video Berkualitas, Berikut 4 Rekomendasi Software Edit Video untuk Youtuber Pemula
"Meski masih cukup tinggi, namun ada penurunan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan keberhasilan capaian tingkat kesertaan KB tahun 2019 yang mencapai 72,53 persen, dari target 67 persen," ujar Kepala Dinas SPMDP3A Kabupaten Tasikmaya, Roni A Sahroni.
Roni mengungkapkan hal itu saat menggelar kegiatan Gebyar Revitalisasi Posyandu di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 12 Februari 2020.
Keberhasilan menurunkan angka kematian ibu dan bayi ini, dikatakan Roni, berkat dukungan semua pihak dan kerja dari para kader posyandu di setiap desa.
Baca Juga: Mengenal Gaya Hidup Lagom yang Bikin Swedia Termasuk Negara Paling Bahagia di Dunia
Oleh sebab itu, dalam rangka upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja para kader posyandu di daerah, diperlu dilakukan pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan. Sebab merekalah yang menjadi ujung tombak terwujudnya kesehatan ibu dan anak.