Diskusi Asik, Kaum Muda Tasikmalaya Beri Rekomendasi Penanganan Anak Jalanan

- 2 Februari 2020, 19:07 WIB
SUASANA Diskusi Asik yang digelar kalangan muda Tasikmalaya.*
SUASANA Diskusi Asik yang digelar kalangan muda Tasikmalaya.* /DOK @PAGER.ASIK/

PIKIRAN RAKYAT – Komunitas Penggerak Kota Tasikmalaya (Pager Asik) melaksanakan Diskusi Asik Volume 2 dengan tema Panorama Kehidupan Anak Jalanan di Kota Tasikmalaya, Sabtu, 1 Februari 2020.

Diskusi yang berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) ini digelar di Graha UMTAS yang beralamat di Jalan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

Muhammad Farid, selaku Ketua Pelaksana kepada Pikiran-Rakyat.com memaparkan sasaran dan tujuan dilaksanakannya kegiatan diskusi ini.

Baca Juga: Tes SKD CPNS Dimulai, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Berharap Dapat PNS Cerdas

“Sasaran kegiatan diskusi asik ini ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa di Tasikmalaya dan komunitas-komunitas sosial yang dikategorikan sebagai pemuda. Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk memotret kehidupan anak jalanan Kota Tasikmalaya serta melihat isu atau fenomena yang muncul di sekitaran Tasikmalaya,” kata Farid melalui WhatsApp pada Minggu pagi.

Diskusi berlangsung dari pukul 16.30 hingga pukul 20.00. Tamu undangan yang hadir tercatat sebanyak 31 orang. Di antaranya terdiri dari Perwakilan Alinasi Bem Tasikmalaya, Forum Anak Kota Tasikmalaya, Komunitas Black Kobra, dan BEM-BEM yang ada di wilayah Tasikmalaya.

Baca Juga: 18 Tahun Berlalu, Petenis Indonesia Raih Juara Kembali di Australia Terbuka

Diskusi asik ini juga mengundang perwakilan dari Polres Tasikmalaya, Kasat Bimnas dan perwakilan dari Sakti Peksos Kota Tasikmalaya.
 
Dengan diundangnya ketiga perwakilan tersebut tak lain ditujukan untuk memberikan pandangan terkait fenomena anak jalanan menurut sudut pandang para penegak hukum dan praktisi pekerja sosial.
 
Farid menuturkan, diskusi ini menghasilkan rekomendasi bagi Dinas Sosial (Dinsos) untuk menyusun regulasi cara mengatasi anak-anak jalanan di Kota Tasikmalaya.
 
 
Hasil diskusi ini juga menghasilkan wacana untuk membuat wadah dan Lembaga Kesejahteraan Sosial, yang nantinya dikhususkan untuk menangani anak-anak jalanan.

Farid tak bisa memungkiri, bahwa dengan adanya anak-anak yang menghabiskan waktunya di jalanan ini merupakan satu hal yang tidak sesuai dengan hak-hak yang semestinya, seperti hak untuk mendapatkan pendidikan.
 
“Supaya lebih tertib juga, harapannya Pemerintah Kota Tasik bisa membuat rumah singgah bagi anak-anak jalanan untuk diberikan pembinaan dan bisa bersekolah lagi,” tambahnya.
 
Baca Juga: Dianggap Mengancam, Pro Kontra Muncul terkait Natuna sebagai Tempat Evakuasi WNI dari Tiongkok

Tak hanya itu saja, ia pun menyebut hasil Diskusi Asik ini juga menghasilkan beberapa solusi lain seperti yang diusulkan Fantasik (Forum Anak Kota Tasik).

Fantasik berpandangan perlunya membuat program Street Got Talent untuk mewadahi potensi anak-anak jalanan.

Diakhir wawancara, Farid menyampaikan harapannya untuk Pemuda se-Tasikmalaya, ia meminta pemuda untuk lebih peka lagi terhadap lingkungan di sekitar.

“Masih banyak orang-orang atau anak-anak yang tidak seberuntung kita semua. Mari kita memberikan manfaat bagi orang karena sebaik-baiknya manusia adalah  yang bermanfaat bagi orang lain. Mari bersama-sama mewujudkan Kota Tasik yang lebih sejahtera,” tulisnya mengakhiri.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x