Mengenal 4 Adat Istiadat Kampung Naga Tasikmalaya, Ada yang Digelar Usai Akad Nikah

8 Mei 2023, 11:21 WIB
Masyarakat Kampung masih terus melestarikan 4 adat istiadat sebagai bentuk menghormati leluhur mereka. /Pikiran-Rakyat/Ade Bayu Indra.

PR TASIKMALAYA - Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan tradisional Sunda yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya di sekitar Desa Neglasari.

Kendati lokasinya berdekatan dekat pusat kota Garut dan Masyarakat, masyarakat Kampung Naga tidak kehilangan jati dirinya di tengah hiruk-pikuk yang ditawarkan.

Pasalnya, hingga kini masyarakat Kampung Naga masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat leluhur yang sejak ratusan tahun bersamayam di dalam diri mereka.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Kampung Naga di Tasikmalaya, Terapkan Konsep Hidup Sunda Buhun

Terdapat beberapa keunikan adat istiadat yang masih terus dilestarikan masyarakat setempat. Apa saja? Simak ulasannya sebagaiamana telah dirangkum tim Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com.

Adat Istiadat Kampung Naga

1. Upacara Hajat Sasih

Upacara Hajat Sasih digelar memiliki maksud dan tujuan tersendiri, yakni guna meminta keselamatan dan berkah kepada leluhur mereka, Eyang Singaparna.

Baca Juga: Dapat Penyuluhan dari Mahasiswa UI, Warga Kampung Naga Banyak yang Idap Hipertensi

Selain itu, upacara yang dilaksanakan warga adat Sa-Naga ini juga memiliki tujuan yaitu untuk mengungkapkan rasa syukur kepada sang pecipta atas seluruh nikmat yang sudah diberikan.

2. Upacara Sawer

Biasanya upcara satu ini dilsanakan setelah proses akad nikah. Nantinya pasangan pengantin akan dipayungi dan tukang sawer berdiri di hadapan mereka di muka pintu.

Penyawer bakal mengucapkan ijab kabul. Kemudian dilanjut melantunkan syair sawer dan diselingi dengan menabur uang logam, beras, dan irisan kunir ke pengantin.

3. Upacara Menyepi

Menurut masyarakat Kampung Naga, upacara satu ini dipandang sangat penting dan pelaksanaannya wajib dilakukan.

Baca Juga: Polisi Temukan Titik Terang Penyebab Kecelakaan Bus di Guci Tegal Jawa Tengah

Biasanya Upacara Menyepi ini dilaksanakan oleh masyarakat di kampung tersebut setiap Selasa, Rabu, dan Sabtu.

Adapun tujuan pelaksanaannya yakni sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, serta menjaga amanat yang mana jika dilanggar dikhawatirkan timbulkan bahaya.

4. Upacara Perkawinan

Hampir serupa dengan Upcara Sawer, adat istiadat satu ini merupakan upacara yang digelar setelah berlangsungnya akad nikah.

Terdapat beberapa tahapan upcara ini, diantaranya upacara sawer, nincak endog (menginjak telur), ngariung (berkumpul), dan terakhir munjungan.

Demikian beberapa adat istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Kampung Naga hingga kini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.***

Editor: Ramadhan D Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler