Bantuan Kemensos di Tasikmalaya Berujung Kerumunan Warga, Ini Pernyataan Pihak Kelurahan

20 Mei 2020, 04:05 WIB
Ilustrasi bantuan.* /PRFM

PIKIRAN RAKYAT - Distribusi bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) senilai Rp 600 ribu di Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya pada Selasa, 19 Mei 2020 menimbulkan kerumunan.

Warga yang mengantre ingin mendapatkan bansos tak terkontrol, sehingga tak mematuhi protokol kesehatan jaga jarak atau physical distancing.

Lurah Karsamenak, Yudi Kusumahadi, mengaku tak bisa berbuat banyak untuk menahan antusiasme warga yang ingin mencairkan bansos. Sebab, waktu pencairan hanya dapat dilakukan pada hari itu.

Baca Juga: Sebut Hikmah Covid-19, BPOM Ungkap Potensi Obat Herbal Berbahan Asli Indonesia

"Untuk pembagian bansos Kemensos ini Karsamenak mendapatkan kuota 1.508 KK. Waktunya, satu hari harus selesai," kata Yudi.

Ia menjelaskan, pihak kelurahan sebenarnya telah membuat mekanisme pendistribusian agar tertib dan tetap sesuai protokol kesehatan.

Menurut dia, pendistribusian bansos awalnya dibagi ke dalam beberapa shift, yaitu dari pagi hingga sore hari.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Presiden AS Donald Trump Mengaku Konsumsi Hydroxychloroquine

Sementara warga yang belum mendapatkan giliran dapat kembali pada malam hari selepas magrib.

Petugas di kelurahan bahkan sudah memasangkan tali pembatas agar warga tetap menjaga jarak selama mengantre. Namun, semua mau didahulukan. Tak ada yang mau mengalah.

"Kita sudah berkoar-koar menjaga physical distancing tidak digubris," kata Yudi.

Baca Juga: Terima Total 2,1 Miliar, Baznas Kota Tasik Bagikan Bantuan Layanan Mustahik Terdampak Covid-19

Karena itu, pihak kelurahan menerapkan protokol kesehatan hanya di dalam kantor. Warga yang diperbolehkan masuk ke dalam dibatasi.

Di dalam, mereka masih harus menunggu, tapi antreannya telah sesuai protokol kesehatan dengan menjaga jarak.

Sementara antrean di luar dibiarkan berkerumun. Namun, yang penting warga tetap diwajibkan memakai masker dan tidak bersentuhan.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5.2 Magnitudo Guncang Kabupaten Pangandaran, Tidak Berpotensi Tsunami

Petugas yang jumlahnya tak sebanding dengan warga tak bisa berbuat banyak untuk menertibkan antrean.

Yudi menambahkan, meski waktu pencarian terbatas, penyaluran bansos harus tuntas dalam sehari. Jika tidak, warga yang belum mendapatkan bantuan hari itu harus mengambil langsung ke kantor pos.

Selain itu, ia menambahkan, alasan pendistribusian bansos dari Kemensos menimbulkan kerumunan adalah mekanisme yang terlalu berbelit.

Baca Juga: Beri Nasihat Buruk hingga Tak Becus Tangani Corona, Trump Sebut WHO sebagai Boneka Tiongkok

Ia mencontohkan, ketika pendistribusian bansos dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, warga hanya cukup menunjukan KK dan KTP, setelah itu tanda tangan. Bantuan langsung dapat diterima.

Namun kali ini, selain menunjukan KK dan KTP, warga harus menunjukkan surat keterangan dari RW dan petugas melakukan scan barcode. Setelah itu, warga mesti difoto untuk dokumentasi petugas.

"Itu jadi memakan waktu," kata dia.

Baca Juga: Menyikapi Ramainya Daging Babi di Pasaran, Satgas Pangan Kabupaten Tasikmalaya Gelar Sidak

Yudi berharap, mekanisme distribusi bansos ke depannya harus lebih baik. Misalnya, pembagian mesti diberikan waktu lebih dari satu hari.

Selain itu, bantuan tak diusahakan tak bentrok dengan sumber lainnya.

"Ini dari pemkot belum selesai, sudah ada dari Kemensos. Nanti ada lagi dari provinsi, belum perluasan PKH," kata dia.

Baca Juga: Dijebloskan Kembali, Pengacara Menilai Bahar Smith Tidak Langgar Hukum

Ia menyebutkan, terdapat lebih dari 2.000 KK di Kelurahan Karsamenak yang mendapatkan bansos.

Sebanyak 528 KK mendapatkan bansos dari Pemkot Tasikmalaya, 1.508 KK mendapatkan bansos dari Kemensos, dan 805 KK dari Pemprov Jabar.

Namun, baru bantuan dari Pemkot dan Kemensos yang turun. Sementara dari Pemprov Jabar belum dapat dipastikan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler