PR TASIKMALAYA – Pemerintah dan masyarakat Jawa Barat dan Banten yang notabenenya sebagai penutur Bahasa Sunda sadar akan urgensi pelestarian Bahasa Sunda. Oleh karena itu pemerintah setempat membuat program terkait pelestarian Bahasa Sunda.
Bahasa Sunda menjadi bahasa Ibu bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten, karena memang bahasa ini menjadi bahasa daerah dan dituturkan oleh masyarakat setempat.
Perkembangan zaman saat ini sempat mengkhawatirkan akan eksistensi Bahasa Sunda di Tatar Sunda. Ini dilatar belakangi oleh adanya fakta bahwa penggunaan Bahasa Sunda di masyarakat pada umumnya mulai berkurang. Beberapa keluarga sekarang seringnya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.
Mengingat bahwa Bahasa Sunda merupakan warisan budaya bangsa, yang harus senantiasa dilestarikan. Pemerintah di tatar Sunda akhirnya memberikan program sebagai upaya pelestarian bahasa ini.
Baca Juga: 25 Judul Lagu Kpop Generasi Keempat yang Diputar di Spotify, Ada IVE hingga TXT
Berikut sejumlah program pelestarian bahasa Sunda seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari berbagai sumber;
- Kemis Nyunda
Kamis Nyunda pernah dikampanyekan oleh pemerintah kota Bandung dalam pelestarian Bahasa Sunda. Program ini mewajibkan kepada seluruh aparatur pemerintahan kota Bandung menggunakan Bahasa Sunda dan pakaian khas sunda, yakni pangsi bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan.
Tak hanya di tataran pemerintah, peraturan ini juga diterapkan di instansi-instansi pendidikan di kota Bandung. Sehingga dalam program ini siswa dan guru juga terlibat aktif dalam pelaksanaannya.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Jaja Miharja Jagokan Prabowo Subianto Maju Jadi Calon Presiden