PR TASIKMALAYA – Terhitung hingga Sabtu, 13 Juni 2020 Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) belum memutuskan untuk membuka kembali kegiatan pendidikan di sekolah, pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.
Hal ini dikarenakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar sangat berhat-hati dalam mengkaji pembukaan kembali kegiatan sekolah.
Dilansir situs resmi Pemprov Jabar, ia tidak menginginkan kasus Covid-19 merebak di lingkup pendidikan setelah pelonggaran dilakukan.
Baca Juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan Ganja Lewat Pengiriman Sofa, 1.000 Nyawa Terselamatkan
“Pendidikan belum dibuka karena kita sedang mengukur sekuat-kuatnya agar tidak ada masalah, karena di Prancis, Korea Selatan, di Israel terjadi klaster (penyebaran kasus Covid-19) pendidikan pada saat lockdown dibuka,” ujarnya.
Kasus di negara lain itupun menjadi pelajaran bagi sekolah-sekolah dan instansi pendidikan lainnya di Jawa Barat.
"Kami tidak ingin terburu-buru membuka institusi pendidikan,” lanjutnya dalam silaturahmi bersama pengurus Muhammadiyah Jabar melalui telekonferensi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung pada Jumat, 12 Juni 2020 sore.
Baca Juga: Luput Pengawasan Orang Tua, 4 Anak Asyik Bermain di Atap Gedung 32 Lantai
Untuk itu, Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) meminta kepada pengurus Muhammadiyah serta lembaga lainnya untuk berhati-hati dalam proses pembukaan aktivitasnya. Termasuk lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren.