Cek Fakta: Benarkah Jalur Puncak Macet Dipadati Wisatawan Jakarta karena Anies Baswedan Liburkan Sekolah?

- 16 Maret 2020, 20:46 WIB
ILUSTRASI Jalur Puncak, Kabupaten Bogor.*
ILUSTRASI Jalur Puncak, Kabupaten Bogor.* /Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT- Maraknya penyebaran virus corona di Indonesia yang begitu masif, mendorong Presiden Joko Widodo membuat kebijakan bagi segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Ia juga mengungkapkan momentum ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia untuk kerja, belajar dan ibadah dari rumah.  

Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan khususnya bagi warga Jabodetabek, yang diketahui merupakan kota dengan jumlah terinfeksi paling banyak, guna penanganan wabah Covid-19 bisa dilakukan lebih maksimal.

Baca Juga: Langka di Pasaran, RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pun Kesulitan Dapatkan Disinfektan

Keputusan Jokowi, mengundang respon cepat dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah meliburkan sekolah selama dua pekan serta menunda pelaksanaa Ujian Nasional.

Selain Anies Baswedan, beberapa pemerintah daerah juga berbondong-bondong mengeluarkan surat edaran terkait agenda libur sekolah selama dua pekan serta imbauan untuk tidak melakukan perjalanan dinas guna meminimalisasi penyebaran virus corona.

Berkenaan dengan statement Jokowi yang mengatakan guna memaksimalkan penanganan virus corona, kini masyarkat Indonesia diperbolehkan bekerja, belajar dan ibadah dirumah.

Baca Juga: Update Virus Corona Senin, 16 Maret 2020: Indonesia Laporkan 117 Kasus, 77.790 Orang dari 158 Negara Sembuh

Baru-baru ini beredar sebuah video yang menampilkan, kemacetan jalur Puncak, Bogor akibat agenda libur selama dua pekan yang tercatat dimulai dari tanggal 16 sampai 29 Maret 2020, disalahartikan oleh masyarakat Indonesia dengan melakukan liburan.

Video yang diposting media sosial Twitter pada 15 Maret 2020 pukul 08:23 AM, terlihat seperti siaran info dari salah satu stasiun televisi berita dengan judul 'Puncak Jadi Alternatif Wisata Warga Jakarta', mendapatkan 12,6K Retweet dan 24,7K Likes dan disertai narasi yang mengikutinya.

"Warga DKI diliburkan sementara untuk menghindari interaksi sosial agar bisa mengontrol penularan Covid-19. Eh ini malah liburan bersama ke Puncak. Mungkin dipikir virus itu tidak kuat naik kepuncak?," dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan media sosial Twitter.

Baca Juga: Update Virus Corona Senin, 16 Maret 2020: Indonesia Laporkan 117 Kasus, 77.790 Orang dari 158 Negara Sembuh

Sontak dengan beredarnya video ini membuat sejumlah masyarakat mengecam tindakan tersebut, sebagaimana diketahui virus ini sangat rentan menular di tempat ramai melalui udara dari bersin dan batuk orang terinfeksi Covid-19.

Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah berulang kali mengingatkan agenda libur anak selama dua pekan ini jangan dimanfaatkan untuk liburan, melainkan sebagai langkah antisipasi virus corona dengan meminimalkan interaksi dengan orang banyak.

Setelah dilakukan penelusuran oleh tim cek fakta Kementerian Komunikasi dan Informasi, terkait video yang menampikan kemacetan jalur Puncak Bogor karena banyaknya warga Jakarta yang melakukan liburan, dapat dipastikan hoaks atau bohong.

Baca Juga: Cetak Gol Kali ke Empat, Berikut Ungkapan Kebahagiaan Wander Luiz untuk Persib

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Kominfo, Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Muh Fadli Amri mengatakan bahwa video viral di media sosial itu adalah hoaks. Beliau juga memastikan tak ada kepadatan arus lalu lintas menuju puncak pada hari Minggu, 15 Maret 2020.

Tangkapan layar dari video tersebut, diduga didapatkan dari siaran televisi yang mengabarkan kemacetan jalur Puncak, Bogor pada Sabtu 14 Maret 2020 lalu, akibat kebakaran mobil yang terjadi di tanjakan Grand Hills Puncak.  

Selain itu, berdasarkan pantauan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @bogorterkini, Pemerintah Kabupaten Bogor memberlakukan pengetatan pengawasan dan pemantauan di sejumlah kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Langka di Pasaran, RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pun Kesulitan Dapatkan Disinfektan

Kebijakan ini untuk mencegah terjadinya penularan yang membuat meningkatnya jumlah korban yang terpapar virus Corona.

Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, meski belum adanya temuan kasus suspect COVID-19, Pemkab Bogor tetap berupaya memperketat sejumlah lokasi, yang banyak dikunjungi wisatawan asing, khususnya kawasan Puncak dan daerah perbatasan dengan Depok dan Bekasi.

"Kita sepakat sejumlah kawasan wisata di Kabupaten Bogor, seperti wilayah Puncak kita berlakukan Semi Lockdown (semi isolasi)," ujar Ade pada Minggu 15 Maret 2020.

Berdasarkan fakta yang telah berhasil dihimpun, maka postingan yang menampilkan kepadatan jalur Bogor akibat kebijakan libur sekolah selama dua pekan pada momentum wabah virus corona ini, masuk dalam ketegori konten yang menyesatkan.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x