Dinkes Kabupaten Bogor Gelar Konferensi Pers, Bahas Virus Corona hingga Stunting

- 8 Maret 2020, 10:06 WIB
KONFERENSI pers Dinkes Kabupaten Bogor tentang virus corona dan stunting.*DOK PEMKAB BOGOR
KONFERENSI pers Dinkes Kabupaten Bogor tentang virus corona dan stunting.*DOK PEMKAB BOGOR /

Selain itu, Mike juga berpesan kepada masyarakat untuk menjadikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)/Gerakan Masyarakat Sehat untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Di sisi lain, Plt. Kadiskominfo Kabupaten Bogor Kardenal ikut memberikan pesan pada rekan media yang hadir. Menurut Kardenal, peran media amat membantu untuk menyosialisasikan Instruksi Bupati no 90 Tahun 2020 tersebut.  

“berpesan kepada rekan – rekan media untuk membantu mensosialisasikan Instruksi Bupati Bogor No.90 Tahun 2020  terkait Virus Corona agar masyarakat lebih tenang dan kondusif dalam menyikapi virus corona ini. Sehingga peran media sangat penting dalam hal ini”, papar Kardenal.

Baca Juga: Intip Robot Canggih yang Hasilkan 150 Burger Setiap Jam, Kini Berdampak pada Pekerjaan Manusia

Pada kesempatan itu juga,  Kadinkes mengklarifikasi terkait jumlah pengidap Gizi Buruk yang ada di wilayah Kabupaten Bogor. Ia menghitung jumlah penderita gizi buruk tidak ribuan, tetapi hanya 100 orang pengidap Gizi Buruk.

”Sekali lagi hanya 100 orang pengidap Gizi Buruk pada akhir Tahun 2019 atau sekitar 0,0017 persen dari 577.656 Balita yang menjadi sasaran, sementara balita yang ditimbang di Kabupaten Bogor 454.433. Yang terdampak gizi buruk pun sudah kita tangani dan nama-namanya ada di data kita,” jelas Mike penuh penegasan.

Untuk menambahkan informasi gizi buruk, Dede yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bogor menyampaikan pandangannya.

Ia menilai pengidap gizi buruk ini kompleks penyebabnya mulai dari nutrisi, penyakit penyerta, masalah sosial, masalah ekonomi, budaya masyarakat/kebiasaan dan faktor lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh. Oleh karena itu, intervensi penanganannya harus komprehensif dan lintas sektoral.

Baca Juga: Berjalan Tiga Tahun Terakhir, Bima Arya Minta Sekolah Ibu Terus Berinovasi

“Penanganan Gizi Buruk dan Stunting ada 2 tahapan, yakni penanganan secara spesifik artinya pendekatan dengan pelayanan kesehatan, teknis kesehatan. Ini juga menyumbangkan hanya 30% saja angka keberhasilan menurut hasil riset penanggulangan masalah gizi buruk, sedangkan sisanya 70% ini ada di masalah sensitif atau tahapan kedua yaitu penanggulangan dari berbagai sektor,” ujar Dede.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Pemerintah Kabupaten Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x