Kawasan Antapani Kota Bandung Dikabarkan Jadi Target Operasi Penculikan Anak, Simak Fakta Sebenarnya

- 7 Maret 2020, 16:06 WIB
ILUSTRASI penculikan bayi.*/ANTARA
ILUSTRASI penculikan bayi.*/ANTARA /


PIKIRAN RAKYAT - Teror penculikan anak kembali muncul di berbagai daerah, dengan berbagai modus dan motif yang dilancarakan. Para pelaku bahkan tak segan membunuh korbannya.

Kini saatnya orang tua meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak, berdasarkan hasil runtut kasus dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tercatat lebih dari 200 kasus penculikan anak di tahun 2019.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi KPAI, sejumlah 200 kasus itu, diketahui 71 kasus dengan motif ekploitasi seksual komersil, 64 kasus prostitus anak dibawah umur dan 53 kasus lainnya merenggut masa depan anak, dengan memperkerjakan anak.

Baca Juga: Menambah Jumlah Baru Kasus COVID-19 di Jakarta, Satu Pasien Positif Dalam Penanganan RS Pasar Rebo, Cek Faktanya

Untuk itu pihak KPAI selalu mengingatkan kepada para orang tua, untuk tetap waspada dan terus melakukan pengawasan, pasalnya para pelaku biasanya mempelajari kondisi lingkungan sasaran terlebih dulu sebelum melancarkan aksinya.

Berkenaan dengan hal itu, maraknya kasus penculikan membuat gerak gerik anak akan selalu merasa dibatasi oleh orang tuanya.

Namun hal ini merupakan salah satu bentuk antisipasi orang tua guna meminimalisasi peluang penculikan.

Belum mereda, isu penculikan beredar melalui video berisi pengakuan seorang anak Sekolah Dasar yang hampir menjadi korban di Jawa Tengah.

Baca Juga: Virus Corona Sampai di Kolombia, Jumlah Kasus Terinfeksi di Tiongkok Alami Penurunan

Kini kabar serupa datang dari Jawa Barat, baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan informasi lokasi tempat sang pelaku penculikan melaksanakan aksinya di wilayah Jabar ini.

Disebut Kecamatan Antapani, Bandung disasar menjadi target operasi.

"Info sekitaran Antapani sudah mulai beroperasi, penculikan anak kecil dengan modus menghipnotis orang tua anak kecil tersebut, agar tidak sadar anaknya dibawa," dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari tangkapan layar pesan WhatsApp.

Kabar ini membuat masyarakat yang tinggal disekitaran Antapani, Bandung risau, pasalnya narasi yang disajikan menggiring masyarakat untuk mempercayainya. Belum lagi menyebut kejadian itu baru berlangsung pada pagi, 7 Maret 2020.

Baca Juga: Tilang Elektronik Siap Dicoba, Kapolres Metro Bekasi: Pelat Merah Tidak Kebal

"Kejadian tadi pagi menimpa tetangga satu RW yang sedang belanja di warung dengan membawa anaknya," isi tangkapan layar jejaring pesan WhatsApp.

Dalam unggahan yang beredar dituliskan, bahwa ada seorang anak yang dipaksa menaiki motor oleh orang yang tidak dikenal dan diselamatkan oleh dua orang guru yang kebetulan berada di ujung jalan.

Namun, setelah dilakukan penelusuran oleh tim cek fakta @jabarsaberhoaks, terkait informasi penculikan yang terjadi di Antapani, Kota Bandung dapat dipastikan informasi tersebut bohong atau hoaks.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @humaspolsekantapani, mengungkap bahwa pihaknya hari ini belum mendapatkan laporan terkakit kasus penculikan di wilayah Antapani, Bandung.

Baca Juga: Baling-baling Mendadak Berhenti Berputar, Helikopter Militer Myanmar Jatuh

"Untuk sementara di wilayah Polsek Antapani belum terdapat laporan kehilangan anak atau yang diculik," ujar pihak kepolisian.

Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian  Antapani, maka informasi yang beredar mengenai penculikan anak di daerah tersebut adalah salah.

Sejauh ini kabar penculikan itu masuk dalam kategori konten palsu, yakni konten baru yang sengaja dibuat dan didesain untuk menipu dan merugikan.***

*Judul berita ini telah mengalami pengeditan dari semula 'Waspada, Kawasan Antapani Kota Bandung Jadi Target Operasi Penculikan Anak, Simak Penjelasannya'.

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x