Baca Juga: Imbas Dua Kasus Virus Corona, Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Mulai Terkena Inflasi
Pun begitu, Atalia amat optimis akan keberhasilan sejumlah program Pemprov Jabar yang meningkatkan minat baca. Ia berharap sejumlah program itu akan memengaruhi kebiasaan masyarakat untuk gemar membaca.
“Tetapi saya sangat optimis dengan program yang dilakukan oleh pemerintah, ada Kolecer, Candil, ada juga Makan Jengkol (Mari Kita Antar Jemput Buku dengan Kolaborasi) dan lainnya, mudah-mudahan ini juga bisa mengintervensi supaya lebih banyak lagi masyarakat yang mau gemar membaca,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Atalia juga menyampaikan pandangannya bahwa seseorang yang malas membaca akan mudah diperdaya.
Baca Juga: Dampak Wabah Virus Corona, BI Sebut Tiga Sektor Ekonomi Kena Imbasnya
Lebih lanjut, Atalia menerangkan beberapa efek negatif dari malas membaca, di antaranya seseorang bisa menjadi kurang berwawasan hingga mudah percaya berita bohong (hoax), mudah terprovokasi, sulit mendapat pekerjaan akibat kalah bersaing, dan cepat pikun.
“Ini sangat berbahaya sekali. Mereka yang sekarang misalnya tidak toleran, itu biasanya mereka kurang banyak bergaul dan kurang banyak membaca,” jelas Atalia.
Gemar membaca akan meluaskan wawasan, pengetahuan dan mengasah pola pikir kritis. Namun, gemar membaca juga bisa memberi kekuatan bagi daya ingat, menghilangkan stres, menangkal penyakit pikun, dan menjaga otak tetap aktif dan tajam.
Baca Juga: Terjaring Razia, Terduga Residivis Curanmor asal Garut Diamankan Petugas Satlantas Kota Tasikmalaya
“Saya kira ini penting sekali bagaimana gemar membaca itu bisa membuka wawasan seluruh masyarakat Jawa Barat dan Indonesia,” kata Atalia.