Network
PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, baru-baru ini mengungkapkan fenomena Ghozali yang sukses berbisnis digital NFT.
Ridwan Kamil menuturkan kesuksesan anak muda Ghozali di NFT adalah contoh ekonomi baru dalam bisnis digital.
Pasalnya, Ridwan Kamil menyoroti sosok Ghozali yang menuai perhatian publik, setelah kesuksesannya dalam berjualan karya digital NFT.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil membeberkan kurikulum bisnis digital untuk anak SMK di Jabar itu pada laman Instagram pribadinya @ridwankamil.
Baca Juga: Soroti Ide Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Rocky Gerung Satir: Lidah Bahlil yang Salah Menjilat
"MENCETAK 26 RIBU GHOZALI," ujar Ridwan Kamil yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Instagram @ridwankamil, pada Jumat, 14 Januari 2022.
Hal ini karena menurutnya sang anak muda yang berjualan NFT itu berhasil memasuki celah bisnis digital yang potensial.
"Fenomena Ghozali, @ghozaliphoto anak muda yang sukses di celah bisnis digital baru yaitu jualan karya/aset digital di @nft," tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan bisnis Ghozali memberikan pelajaran kepada masyarakat yang harus diketahui.
Baca Juga: Prediksi Roma vs Cagliari di Serie A Italia Senin, 17 Januari 2022: H2H, Line Up, Skor Akhir
Baca Juga: Info Vaksin Booster Covid-19 di Kabupaten Lumajang Periode Januari 2022, Khusus Lansia
"Adalah salah satu contoh sudah hadirnya ekonomi baru yang banyak dari kita belum paham," terangnya.
Sementara itu, sang gubernur juga menegaskan bahwa wilayah Jabar siap untuk menghadirkan kurikulum berbasis digital, khususnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
"JABAR SIAP SMK Kurikulum 4.0," tegas sang gubernur yang sering disapa Kang Emil itu.
"Karenanya 26 ribu anak SMK se Jawa Barat akan diberi kurikulum Shopee terkait bisnis digital," tuturnya.
Baca Juga: Fico Fachriza Ditangkap Polisi, Sempat Mengaku Habiskan Rp1,77 Miliar untuk Narkoba
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan soal kelas perdana yang akan dilakukan di SMK Jabar.
"Kuliah atau kelas perdana dimulai di SMKN 1 Kota Bogor," ujarnya.
"Jawa Barat harus siap. Indonesia harus siap," pungkasnya.***
