Kemudian Kang Emil menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan, walaupun wilayahnya di kita, tapi proses harus dikoordinasikan. Karena itu, dalam tata kelolanya, air sungai dikelola BBWS melalui Kementerian PUPR.
Kang Emil pun menyerahkan bantuan sebesar Rp 750 juta untuk keperluan logistik warga terdampak banjir di Kabupaten Subang.
Selain itu, Kang Emil dan rombongan meninjau sejumlah lokasi. Mulai dari Kampung Kedunggede, lokasi pengungsian di bawah jembatan layang Pamanukan, sampai SMK Darul Marif Pamanukan.
Sampai saat ini, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar melalui Dinas Sosial membuka dapur umum dan menurunkan 98 anggota Tagana.
Kemudian, Pemda Provinsi Jabar juga menyalurkan bantuan logistik, seperti beras, dan kebutuhan dasar lainnya.
Baca Juga: Usai Italian Junior Dibatalkan, Atlet Muda Bulutangkis Tanah Air Melaju ke Dutch International 2020
Untuk menangani banjir di Subang, Karawang, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kang Emil sudah memberikan arahan kepada kepala daerah. Selain itu, kata dia, penanganan bencana seperti banjir dilakukan secara berjenjang.
“Dan kalau dari sisi penanganan, yang namanya provinsi itu sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang namanya kebencanaan itu (penanganannya) sifatnya berjenjang.
“Jadi, first responder-nya itu ada di level bupati/walikota di BPBD tingkat dua. Kalau di level tingkat dua ada kesulitan baru ke level provinsi, sehingga kalau bupati/wali kotanya sudah di depan seperti Pak Ruhimat (Bupati Subang), maka kita bantu untuk logistik dan trauma healing,” tambahnya.
Sedangkan, Bupati Subang Ruhimat, dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir Subang, mengatakan bahwa ada 12 kecamatan di Subang Utara yang terendam banjir.