Gelontorkan Rp 25 Miliar sebagai Dana Darurat Bencana Jawa Barat, Uu: Kalau Pemerintah Daerah Tak Meminta, Tak akan Kami Berikan

- 18 Februari 2020, 14:40 WIB
WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menggelar pertemuan dengan 70 pengusaha tambang pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) se-wilayah Priangan Timur  di Pendopo Lama Pemkab Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Sabtu 3 Agustus 2019.*/DOK. HUMAS PEMPROV JABAR
WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menggelar pertemuan dengan 70 pengusaha tambang pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) se-wilayah Priangan Timur di Pendopo Lama Pemkab Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Sabtu 3 Agustus 2019.*/DOK. HUMAS PEMPROV JABAR /


PIKIRAN RAKYAT -  Anggaran sebesar Rp 25 Miliar disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai dana darurat bencana untuk membantu seluruh daerah di Jabar yang terdampak bencana.

Dana tersebut siap digelontorkan Pemprov Jabar sesuai dengan permintaan masing-masing pemerintah daerah yang selama ini terdampak bencana akibat cuaca buruk mulai dari longsor, banjir, puting beliung dan lainnya.

"Dana darurat bencana di Provinsi sudah tersedia Rp 25 miliar. Sampai sekarang belum habis masih tersedia. Kita cairkan sesuai dengan permintaan daerah yang terdampak bencana. Kalau nanti sudah habis, kita tambah lagi," jelas Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa 18 Februari 2020.

Baca Juga: Ong Seong Wu dan Shin Ye Eun Pertimbangkan Peran Utama dalam Drama Komedi Romantis Baru, Penggemar Sambut Antusias

Selama ini kata Uu, proses pancairan dana bencana provinsi harus atas pengajuan dari setiap daerah yang menyatakan darurat bencana.

Jika daerah tak mengajukan ke provinsi, tentunya anggaran itu tak bisa dicairkan karena harus sesuai ajuan draft peruntukannya.

"Tupoksinya berbeda di Jawa Barat, berbeda dengan Provinsi DKI yang gubernurnya bisa langsung eksekusi karena wali kotanya dipilih oleh gubernur. Kalau di Jabar harus ada ajuan dulu dari daerah, kalau tidak ada, ya tidak bisa dicairkan dana bencana itu," tambah Uu.

Uu menambahkan, Provinsi Jawa Barat selama ini memang tengah fokus terhadap penanganan berbagai bencana akibat cuaca buruk.

Apalagi di berbagai daerah Jabar telah terjadi bencana mulai longsor di Garut, banjir dan longsor di Kabupaten Tasikmalaya, serta beberapa daerah lainnya seperti Bogor, Majalengka, Cirebon, Bandung dan Sumedang.

Baca Juga: Terima Kunjugan dari Kemenlu, Walikota Cirebon: Kesempatan untuk Melebarkan Sayap Produk UMKM Daerah di Tingkat Internasional

"Kalau pemerintah daerah tak meminta bantuan kepada kami, kami tak akan berikan bantuan," ucap Uu.

Uu pun meminta kepada warga Jawa Barat untuk selalu waspada bencana akibat cuaca buruk terus terjadi di berbagai daerah tiap harinya.

Apalagi kondisi tanah yang labil akibat pergantian musim dari kemarau panjang sebelumnya ke musim penghujan terjadi sejak awal tahun menyebabkan rawan bencana.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x