Kepala Desa Cinunuk Ade Hermawan mengatakan, Desa Cinunuk sudah menjadi destinasi wisata unggulan dan banyak menarik perhatian wisatawan domestik dengan wisata religinya.
Wisata religi yang terkenal dari desa ini adalah adanya makam keramat Pangeran Papak dan peninggalan benda pusaka di masa lalu.
Pangeran Papak yang memiliki nama asli Raden Wangsa Muhamad merupakan keturunan bangsawan Balubur dari Limbangan, Garut. Selain penyebar agama Islam di Garut, beliau merupakan seorang pahlawan pejuang kemerdekaan.
Baca Juga: Indonesia Punya Anak Berpostur Pendek Terbanyak Kelima di Dunia Akibat Stunting, Ketahui Dampaknya
“Dengan bermodalkan makam keramat, Cinunuk jadi wisata religi dan tempat seni budaya. Insyaallah ke depan pemerintah desa akan menertibkan terutama data-data pengunjung yang ada di desa Cinunuk,” ujar Ade Hermawan.
Acara peresmian Desa Wisata Cinunuk dibuka dengan menampilkan kesenian lokal yang pernah ditampilkan di Gebyar Nusantara Jakarta, yaitu seni Boboyongan. Selanjutnya, berziarah ke dua makam keramat.
Ridwan Kamil didampingi sang istri Atalia Ridwan Kamil berziarah ke makam Pangeran Papak dan Letjen Purnawirawan Rd. H. Ibrahim Adjie yang merupakan pemimpin pasukan Siliwangi saat penangkapan pemimpin DI/TII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirdjo.
Acara peresmian ditutup dengan penyerahan simbolis lima unit Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) kepada lima desa oleh Ridwan Kamil.
5 desa yang mendapatkan Maskara adalah Desa Sukajadi (Kecamatan Tarogong Kaler), Desa Samida (Kecamatan Selaawi), Desa Pangauban (Kecamatan Cisurupan), Desa Banjarsari (Kecamatan Bayongbong), dan Desa Sukalaksana (Kecamatan Samarang).***