PR TASIKMALAYA - Kasus tabrak lari di Nagreg masih menjadi sorotan masyarakat.
Kabarnya, pelaku tabrak lari di Nagreg tersebut sudah diamankan kepolisian.
Polisi juga sudah melakukan autopsi pada kedua korban tabrak lari di Nagreg, Handi Saputra (18) dan Salsabila (18).
Tim autopsi menemukan fakta lain soal korban tabrak lari Nagreg tersebut.
"dr. Hastry merupakan salah satu tim yang melakukan autopsi untuk almarhumah Salsabila," kata Anjas pada 24 Desember 2021, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube-nya.
dr. Sumy Hastry Purwanti merupakan tim forensik yang ditugaskan dalam kasus tabrak lari Nagreg ini.
"Sementara almarhum dari Handi Saputra itu dilakukan oleh rekan lainnya," terang Anjas.
Sambil menunggu perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kali ini Anjas membahas soal kasus tabrak lari di Nagreg.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta Pengamat Politik Ini untuk Tidak Merendahkan Lembaga TNI AD
"Sambil menanti kabar Subang apakah nanti ada penetapannya," imbuhnya.
Menurut penuturan Anjas, salah satu korban tabrak lari tersebut masih hidup saat dibuang ke sungai daerah Banyumas, Jawa Tengah.
"Sebenarnya salah satu korban masih hidup, tapi saat dibawa dan dibuang ke sebuah sungai di Jawa Tengah, mereka mungkin meninggal karena tenggelam dan sebagainya," terangnya.
Anjas menambahkan bahwa pelaku bisa saja bukan orang sipil.
"Ada dugaan bisa saja mereka dari militer, bisa saja oknum, tapi kita akan mengetahuinya sebentar lagi," ujarnya.
Masyarakat tinggal menunggu rilis resmi dari pihak berwajib.
Kabarnya, rilis resmi tersebut akan dilakukan Jumat, 24 Desember 2021.
"Ini sudah ketangkap pelakunya tapi belum ada konferensi pers melihat siapa-siapa saja mereka," ungkapnya.
Baca Juga: Menurut Studi, Orang yang Pergi ke Konser Hidup Lebih Lama, Berikut Penjelasannya
Pelaku bisa saja menggiring kasus ini pada kecelakaan murni.
"Tapi kemungkinan besar si pelaku membuat kasus ini seperti kasus kecelakaan murni," ujar Anjas.
Anjas menuturkan pernyataan dari dr. Hastry bahwa Salsabila meninggal karena benturan keras.
"Berdasarkan pernyataan dari dr. Hastry, untuk Salsabila penyebab kematiannya adalah karena ada benturan di kepalanya karena kecelakaan," terangnya.
Baca Juga: Terpilih Jadi Ketum PBNU Periode 2021-2026, Inilah Profil dari Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya
Kemudian untuk Handi karena adanya air yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
"Sementara Handi sendiri bukan karena benturan benda keras atau kecelakaan tapi karena air yang masuk ke tubuhnya," tambahnya.
dr. Hastry menambahkan bahwa Handi kemungkinan dibuang ke sungai dalam keadaan hidup.
"Handi dibuang ke sungai dalam kondisi hidup dan ada ditemukan fakta-fakta di sana," jelasnya.
Baca Juga: Kingpin Mati di Hawkeye Episode 6? Ini Kata sang Aktor
Kemungkinan saat Handi tertabrak, kondisinya tidak sadarkan diri.
"Luka-luka di kepalanya ini maksudnya korban prianya masih hidup, kemungkinan pingsan," ungkapnya.
Ada kemungkinan pula sang pelaku panik sehingga tidak mau bertanggung jawab.
"Mungkin si pelaku menyadari korban pria ini masih hidup sehingga menghindari tanggung jawab dan akhirnya dibuang ke sungai. Itu salah satu kemungkinannya," ujarnya.
Baca Juga: 11 Tahun Raisa Berkarya, Sang Ibu Baru Ingin Muncul: Tidak Pernah Mau Diwawancara...
Berbeda dengan pacarnya, Salsabila tidak ditemukan tanda-tanda vital saat dibuang ke sungai.
"Berbeda dengan Salsabila yang tidak menunjukkan tanda-tanda vital saat dibuang ke sungai," jelasnya.
Menurut Anjas, keluarga korban khususnya Handi akan geram jika mengetahui fakta ini.
"Aku pikir jika keluarga Handi mendengar fakta ini pasti akan sangat marah sekali pada tiga atau empat pelaku yang sangat biadab ini," jelas Anjas.***