PIKIRAN RAKYAT - Memasuki musim tanam jagung, hama tanaman berupa Ulat Grayak Frugiperda (UGF) mulai meresahkan para petani.
Pada musim tanam jagung bulan April-Mei 2019 yang lalu, serangan UGF menyebabkan kerusakan pada beberapa lahan tanaman jagung milik petani.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Pemkab Garut, Dinas Pertanian Kabupaten Garut mulai gencar melakukan monitoring ke daerah lahan pertanian jagung.
Baca Juga: Hanya Dibangun dalam 6 Hari, Jembatan Gantung Maribaya di Pakenjeng Diresmikan
Hal ini dilakukan karena mulai merebaknya serangan hama spodoptera frogiperda atau Ulat Grayak Frugiperda (UGF) yang menyerang tanaman jagung.
Penyerangan hama pada tanaman jagung terbesar terjadi di Desa Binakarya, Kecamatan banyuresmi, Kabupaten Garut.
Hama ulat jagung memusnahkan 10 hektar tanah tanaman jagung milik petani yang menyebabkan kerusakan pada batang pohon jagung.
Baca Juga: Banjir 2020, Jokowi: Perambahan Hutan dan Penambangan Emas Harus Dihentikan
Kepala Dinas Pertanian Beni Yoga mengatakan, hama ulat jagung bisa ditanggulangi seiring dengan diseminasi informasi pada kelompok tani.