Ada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG Imbau Warga Jawa Barat untuk Waspada

29 Desember 2022, 10:40 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG kembali mengimbau warga Jawa Barat khususnya untuk tetap waspada karena diprediksi akan alami cuaca ekstream. /Pexels/Ewa Misztal

PR TASIKMALAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah kabupaten dan kota.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari menyampaikan adanya peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat dalam sepekan ke depan.

"Adapun prediksi cuaca itu satu minggu ke depan, mulai dari 29 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023," kata Indra Gustari di Bandung yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Hujan lebat hingga ekstrem disertai kilat dan angin kencang diprediksi akan terjadi di 24 kabupaten dan kota di Jawa Barat pada Kamis, 29 Desember 2022.

Baca Juga: Tes IQ: Ada Berapa Perbedaan dalam Gambar? Cuma Orang Cerdas yang Bisa Mengenalinya

Pada Jumat, 30 Desember 2022 cuaca ekstrem diprediksi akan melanda 25 kabupaten dan kota.

Kemudian saat malam tahun baru atau Sabtu malam, 31 Desember 2022 cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di 21 kabupaten dan kota.

Cuaca ekstrem juga diprediksi akan terjadi pada Minggu, 1 Januari 2023 di 14 kabupaten dan kota.

Baca Juga: 10 Quotes Fajar Sadboy Soal Cinta, Barisan Patah Hati Merapat!

Ia mengimbau warga Jawa Barat untuk tetap waspada terhadap peningkatan potensi hujan lebat dan angin kencang yang terjadi menjelang siang hingga malam hari.

"Kondisi tersebut ditandai dengan pemanasan kuat antara pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB yang mengakibatkan pembentukan awan konvektif dengan dasar awan yang gelap," kata Indra.

Menjelang tahun baru 2023 ini, cuaca di Indonesia kerap kali dilanda cuaca ekstrem.

Baca Juga: Tes IQ: Berapa Banyak Perbedaan Antar Gambar? Orang Cerdas Mengenalinya dengan Singkat

Masih melansir sumber yang sama, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terjadinya cuaca ekstrem dikarenakan Indonesia sebagai negara maritim menjadi pusat konveksi pertumbuhan awan dan memproduksi banyak hujan.

"Indonesia berada di benua maritim, ini merupakan wilayah dengan energi yang relatif tinggi dimana sinar matahari tegak lurus ke wilayah ekuator sehingga wilayah kita menjadi pusat konveksi pertumbuhan awan dan memproduksi banyak sekali hujan," ujar Peneliti Ahli Madya BRIN, Didi Setiadi dalam diskusi daring "Waspada Cuaca Ekstrem" di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2022.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

Baca Juga: Red Balloon Episose 5 dan 6 Tayang Kapan, Jam Berapa, dan Nonton Sub Indo di Mana? Ada SPOILER!

"Jadi memang kondisi wilayah Indonesia itu cenderung terjadinya kondisi ekstrem terutama yang terkait hujan karena kita memang penghasil hujan terbesar di dunia," katanya.

Selain itu, pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil berlebih yang menyebabkan perubahan iklim juga menjadi sebab terjadinya cuaca ekstrem.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler