Kasus Covid-19 Melonjak, Fraksi PSI-PKB DPRD Kota Bandung: Dampak Mudik dan Libur Lebaran

7 Juni 2021, 18:10 WIB
Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB-PSI yang tengah rapat. /dok. DPD PSI Kota Bandung/

PR TASIKMALAYA - Kasus Covid-19 di Kota Bandung kian meningkat. Penambahan kasus bahkan 100 per hari sejak Jumat, 4 Juni 2021.

Peningkatan kasus Covid-19 membuat  angka bed occupancy ratio di rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 79,9 persen.

Menanggapi melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bandug, Anggota Fraksi PSI-PKB sekaligus Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Erick Darmajaya menilai tingginya kasus Covid-19 di Kota Bandung buntut dari mudik dan libur lebaran

Baca Juga: Seolah Sindir Raffi Ahmad, Orang Tua Ayu Ting Ting Blak-blakan Ingin Calon Menantu Single: Nggak Bikin Pusing!

“Kondisi ini sudah diprediksi sebelumnya, dan akhinya sudah mulai tergambar dengan jelas di minggu ini,” tuturnya dalam rilis yang diterima PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Senin, 7 Juni 2021.

“Hal ini tampak dari angka bed occupancy ratio di rumah sakit-rumah sakita Kota Bandung sudah 79,9 persen, bahkan saya prediksi besar kemungkinan naik lagi,” kata dia.

Meskipun sudah ada larangan mudik lebaran dan wisata ditambah dengan adanya penyekatan dan penjagaan ketat untuk mencegah masyarakat mudik atau berwisata, nyatanya hal tersebut tidak mampu membendung animo masyarakat mudik atau berwisata.

Baca Juga: Di Tengah Kisruh Keluarga, Lilibet Diana Disebut Pakar Kerajaan sebagai 'Pembawa Damai'

“Malah setelah lebaran dengan adanya tanggal merah kemarin itu justru dianggap libur panjang,” kata dia.

Masyarakat justru memanfaatkan untuk mudik dan berwisata, disaat itulah proses penyebaran Covid. Sehingga tampak dalam adanya peningkatan kasus Covid-19 saat ini.

Pemerintah Kota Bandung Diminta Antisipasi

Baca Juga: Raffi Ahmad Ketahuan Pinjam Uang ke Sandiaga Uno, Penjual: Masa Iya Sultan Andara Ngutang

Bercermin dari kondisi tersebut, Erick meminta Pemerintah Kota Bandung seharusnya bisa lebih memperhatikan momentum hari besar atau libur panjang dan perilaku masyarakat untuk memaksa mudik atau berwisata.

“Karena Covid 19 seperti bom waktu yang siap meledak apalagi dengan adanya varian baru,” kata dia.

Baca Juga: Dulu Selalu Didekati Pria Beristri, Kartika Putri Kemudian Berpikir: Apa yang Salah Sama Aku?

Supaya tak terjadi tsunami Covid-19, Erick pun meminta Pemerintah Kota Bandung memperbaiki hal-hal berikut;

Pertama, sosialisasi prokotol kesehatan mesti dimasifkan lagi mengingat kecenderungan masyarakat mulai abai.

“Kedua, mobilisasi masyarakat Kota Bandung baiknya kembali dibatasi,” pinta dia.

 Baca Juga: Peran Zahra Diganti, Lea Ciarachel Ngaku Tidak Diberi Tahu Langsung oleh Pihak Produksi

Kemudian, melakukan pengujian Covid-19 agar bisa dideteksi dan melakukan antispasi penyebaran kasus Covid-19 lebih meluas lagi.

Terakhir, masyarakat Kota Bandung diimbau untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Meski sudah menerima vaksin dua kali, hal tersebut tidak menjadikan bisa tubuh kebal. Vaksin berfungsi untuk mencegah gejala lebih berat sampai menekan risiko kematian akibat Covid-19.  ***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler