Pandemi Covid-19, Pemicu Konflik Berkepanjangan AS dan Tiongkok

- 24 September 2020, 07:07 WIB
Presiden AS Donald Trump saat menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.
Presiden AS Donald Trump saat menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB. /Reuters/

PR TASIKMALAYA - Donald Trump mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meminta pertanggungjawaban Tiongkok atas pebuatan mereka terkait wabah Covid-19.

Hal itu dinyatakan Donald Trump pada saat Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa, 22 September 2020 waktu setempat.

Trump menggunakan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menggugat penyelesaian Tiongkok terhadap pandemi virus corona.

Baca Juga: Sebut Banser Keturunan PKI, Ustadz Alfian Tanjung Akhirnya Ucapkan Permintaan Maaf

Bersebrangan dengan Donald Trump, Presiden Tiongkok, Xi Jinping dalam pidato virtual yang didokumentasikan kepada Majelis Umum justru menganjurkan agar kerja sama antara Tiongkok dan AS lebih ditingkatkan lagi di masa pandemi ini.

Ia pun menegaskan bahwa Tiongkok tidak bermaksud menentang negara lain.

Donald Trump dan Xi Jinping berkompetisi dalam menyuarakan visi mereka ketika hubungan telah runtuh dalam beberapa dekade akibat pandemi Covid-19 yang memperparah sengketa perdagangan dan teknologi.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Kembali Membuka Akses untuk Ibadah Umrah, Begini Respon Kemenag RI

Trump yang kembali mengajukan diri pada Pemilu AS di bulan November yang akan datang, menggunakan pidatonya untuk menyerang Tiongkok.

Ia menuduh Beijing memperbolehkan warganya meninggalkan Tiongkok di masa awal pandemi untuk menginfeksi dunia selagi menutup perjalanan domestik.

"Kita harus meminta pertanggungjawaban Tiongkok yang melepaskan wabah ini ke dunia. Pemerintah Tiongkok, dan Organisasi Kesehatan Dunia yang secara virtual dikendalikan oleh Tiongkok, salah menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia.

Baca Juga: Demi Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Tambah Anggaran Perlindungan Sosial untuk Penanganan Covid-19

"Belakangan, mereka dengan keliru mengatakan orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit. PBB harus meminta pertanggungjawaban Tiongkok atas tindakan mereka," sahut Donald Trump di Gedung Putih ketika memberi sambutan yang disampaikan dari jarak jauh kepada Majelis Umum pada hari Senin, 21 September 2020.

Presiden Donald Trump pun berjanji akan menyalurkan vaksin.

"Kami akan mengalahkan virus, dan kami akan mengakhiri pandemi," tambah Trump.

Baca Juga: Pernah Sebut Xi Jinping 'Badut', Pengkritik Pemerintahan Tiongkok Kini Dihukum 18 Tahun Penjara

Sementara itu, Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun mengungkapkan bahwa Tiongkok secara terang-terangan membantah tuduhan tak berdasar itu terhadap mereka.

"Dunia berada di persimpangan jalan. Saat ini, dunia membutuhkan lebih banyak solidaritas dan kerja sama, tetapi bukan konfrontasi," bela Zhang Jun.

Di dalam pidato yang seolah menjadi teguran tersirat untuk Donald Trump, Xi mendorong reaksi global terhadap virus corona, namun dengan tetap menyerahkan peran utama kepada Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca Juga: Temukan Hal yang Tak Wajar, Bawaslu : Usia Pemilih Denpasar Berusia Lebih 100 Tahun Capai 15 Orang

“Menghadapi virus, kita harus meningkatkan solidaritas dan melalui ini bersama-sama. Kita harus mengikuti panduan sains, memberikan peran penuh untuk peran utama Organisasi Kesehatan Dunia.

"Serta meluncurkan tanggapan internasional bersama untuk mengalahkan pandemi ini Segala upaya untuk mempolitisasi masalah, atau stigmatisasi, harus ditolak," tutur Xi Jinping.

Jumlah korban jiwa yang disebabkan oleh penularan virus corona di Amerika Serikat, sampai dengan Senin, 21 September 2020, sudah melampaui 200.000. Sejauh ini, angka tersebut merupakan jumlah tertinggi dibanding negara mana pun.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x