I“Qasem Soleimani sudah meninggal. Dia meninggal. Orang jahat. Orang jahat. Orang yang sangat jahat," tambahnya.
Salami menolak laporan rencana Iran untuk membunuh Duta Besar Lana Marks, tetapi menjelaskan bahwa Iran bermaksud untuk membalas kematian jenderal tersebut.
"Menurutmu apakah kita menyerang duta besar wanita sebagai balasan kepada saudara laki-laki kita yang syahid? Kami akan memukul mereka yang memiliki peran langsung dan tidak langsung. Anda harus tahu bahwa semua orang yang berperan dalam acara tersebut akan dipukul, dan ini adalah pesan yang serius. Kami membuktikan semuanya dalam praktik," kata jenderal itu.
Pada bulan Januari, Iran meluncurkan serangan rudal yang menargetkan tentara AS di Irak sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak yang fatal.
Baca Juga: PT KCI Ubah Pola Operasional di Tengah Pandemi Covid-19, KRL Terakhir dari Jakarta Pukul 19.00 WIB
Trump telah meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran dengan sanksi sejak dia menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia pada 2018.
Teheran terus memperluas persediaan uranium yang diperkaya dan menekan negara-negara lain untuk mengimbangi kerugian dari sanksi AS, sambil bersikeras tidak ingin mengembangkan senjata nuklir
Konflik AS dan Iran kini kembali memanas setelah pengeboman pesawat nirawak di dekat Bandara Internasional Baghdad yang menyebabkan Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang merupakan komandan Pasukan Quds, sebuah sayap elite yang berada dalam organisasi Garda Revolusi Iran tewas.
Baca Juga: Perang dengan Tiongkok Semakin Nyata, AS Larang Penggunaan TikTok dan WeChat Mulai Minggu ini
Pengeboman tersebut dilatarbelakangi oleh tuduhan Donad Trump yang mencurigai Soleimani sebagai actor di balik kpenyerangan warga Amerika yang menewaskan dan melukai beberapa orang Amerika.***