Fakta Baru Ledakan Beirut: Pejabat Lebanon Minta Musnahkan 2.750 Ton Amonium Nitrat Sejak 2013

- 7 Agustus 2020, 08:06 WIB
Kondisi Ibu Kota Beirut, Lebanon setelah terjadi ledakan dahsyat.
Kondisi Ibu Kota Beirut, Lebanon setelah terjadi ledakan dahsyat. //AP News//

PR TASIKMALAYA - Ledakan di Pelabuhan Berut, Lebanon telah menawaskan hampir 137 orang dan 5.000 lainnya mengalami luka-luka pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Ledakan dahsyat yang menyita perhatian dunia itu kini kembali memunculkan fakta baru usai 16 pegawai pelabuhan ditahan.

Diketahui lewat dokumen tahun 2014 yang dibagikan media Lebanon, seorang pejabat meminta gudang bahan peledak itu dimusnahkan.

Baca Juga: Monumen Cincin Olimpiade 2020 di Teluk Tokyo Dilepas

Seorang pejabat Lebanon yang meninggal misterius pada 2017 lalu itu meminta 2.750 amonium nitrat dimusnahkan sejak 2013 silam.

Diketahui pula jika amonium nitrat itu merupakan barang sitaan yang telah disimpan hampir enam tahun di pelabuhan tanpa adanya pengawasan lebih lanjut.

Dikutip dari Al Arabiya News, Kepala Divisi Pengawasan Narkoba di Pabean Libanon, Kolonel Joseph sempat menerima informasi soal Kapal Rhosus yang melabuh di Pelabuhan Beirut.

Baca Juga: Beli Dua Mobil 'Maung' Buat Seserahan Aurel-Atta, Ashanty: Mertua Kurang Baik Apa Coba?

“Kami memberi tahu Anda bahwa divisi ini menerima informasi tentang keberadaan Kapal Rhosus di Pelabuhan Beirut.

"Kapal sarat dengan amonium nitrat, yang digunakan dalam bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan publik," tulis Joseph saat itu.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x