Selain itu, mitra koalisi Netanyahu Benny Gantz, pemimpin partai Biru dan Putih, telah mendesak penundaan perampasan hingga pandemi virus corona mereda.
Menteri Pendidikan Israel Zeev Elkin menolak kemungkinan adanya aneksasi langsung.
Ia mengatakan jika perampasan akan dilakukan pada 1 Juli 2020, maka Israel akan mendapat risikonya sendiri.
Sementara Hani Al-Masri, kepala lembaga think tank Masarat di Ramallah, mengatakan kepemimpinan Palestina menjaga pilihannya tetap terbuka dengan keputusan.
Baca Juga: Tak Mampu Beli Obat, Penderita Obesitas Minta Bantuan Pemerintah untuk Turunkan Berat Badannya
"Mereka menunggu untuk melihat hasil pemilihan AS pada bulan November mendatang," ujarnya.
Ia megatakan bahwa Israel akan lebih khawatir terkait masalah perampasan ini jika Trump kalah dalam pemilu AS 2020.
"Tetapi jika Trump menang, pihak Palestina akan berada dalam masalah besar," katanya.
Penawaran Zalzberg , seorang analis senior di International Crisis Group, meberikan tanggapannya.
Baca Juga: Badan Antimonopoli Brazil Cabut Keputusan Blokir WhatsApp Pay