Para ilmuwan menulis tentang ancaman influenza yang muncul dalam jurnal AS Prosiding National Academy of Sciences, yang mengatakan virus baru memiliki semua ciri penting dari sebuah pandemi.
Sama halnya seperti virus cona yang telah menjadi pandemi dan merebak di berbagai negara di dunia.
Para peneliti juga menemukan bukti virus influenza baru ini berasal dari orang-orang yang bekerja di RPH dan industri peternakan babi di Tiongkok.
Virus ini disebut sebagai genotipe G4, yang menurut para peneliti telah menjadi dominan dalam populasi babi sejak 2016.
Baca Juga: Kerajaan Mengumumkan Wafatnya Pangeran Arab Saudi, Sang Sahabat Ungkap Kesedihan Mendalam
Para peneliti mendesak pemantauan pada babi dan orang-orang yang melakukan kontak dengan strain influenza baru tersebut.
Sementara wabah Flu Babi tahun 2009 (A/H1N1pdm09) telah berhasil menemukan vaksinnya.
Namun, kekebalan dan vaksin terhadap flu babi sebelumnya tampaknya tidak dapat melindungi manusia dari virus G4 baru ini.
"Saat ini kita sedang teralihkan dengan virus corona dan memang begitu. Tetapi kita tidak boleh melupakan virus baru yang berpotensi berbahaya," ujar Prof Kin-Chow Chang, yang bekerja di Universitas Nottingham di Inggris.
Baca Juga: Dianggap Rugikan Integritas Negara, Pemerintah India Larang Penggunaan TikTok