China Akan Tingkatkan Angka Kelahiran, Presiden Xi Jinping: Strategi Menanggapi Penuaan Populasi

- 17 Oktober 2022, 19:54 WIB
Ilustrasi - China menyampaikan kebijakan terbarunya mengenai kenaikan angka kelahiran.
Ilustrasi - China menyampaikan kebijakan terbarunya mengenai kenaikan angka kelahiran. /Pixabay/Pexels

PR TASIKMALAYA - Kebijakan wajib satu anak dalam keluarga terjadi di China sejak 1980-2016.

Kebijakan tersebut bertujuan agar China dapat mengatasi populasi yang berkembang pesat dan mengurangi pembunuhan bayi perempuan berdasarkan keyakinan patriarki.

Pada tahun 2021 China memiliki populasi yang terdiri dari 723 juta pria dan 689 juta wanita.

Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa ia berencana untuk memberlakukan kebijakan yang akan membantu meningkatkan angka kelahiran, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Sputnik, pada Senin, 17 Oktober 2022.

Baca Juga: Tes Fokus: Bisakah Anda Melihat Hewan Tersembunyi di Gambar Ini?

"Kami akan menetapkan sistem kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran dan mengejar strategi nasional proaktif dalam menanggapi penuaan populasi," kata Xi Jinping.

Awal berlakunya kebijakan satu anak, disebabkan adanya aborsi paksa, bahkan ada keluarga yang harus menyembunyikan kehamilan mereka.

Selain itu, sangat marak tindakan pembunuhan bayi perempuan, dan setelah 2016 diperbolehkan dua anak untuk satu keluarga.

Menurut Mei Fong, seorang jurnalis dan koresponden China untuk The Wall Street Journal, anak laki-laki sering menjadi prioritas jika terjadi pembatasan jumlah anak.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x