Baca Juga: Jokowi Bertemu Putin, Bahas Budaya hingga Wisata
Putin menambahkan bahwa pangsa pasar yang ditempati oleh biji-bijian yang diblokir di Ukraina memiliki sedikit pengaruh terhadap ekonomi global.
"Baru-baru ini, masalah ekspor gandum Ukraina telah dibahas secara aktif. Menurut Departemen Pertanian AS, ini adalah enam juta ton gandum, menurut data kami, sekitar lima juta ton," terangnya.
Menurut Putin, produksi gandum di seluruh dunia senilai 800 juta ton.
"Kemudian kami memahami bahwa ini adalah jumlah yang tidak mempengaruhi pasar dunia dengan cara apa pun," jelasnya.
Baca Juga: Selesai Bertemu Vladimir Putin, Jokowi Hari Ini akan Bertolak ke Abu Dhabi
"Itu sekitar 2,5 persen, dan 0,5 persen dari semua makanan yang diproduksi di dunia," tambahnya Putin.
Dia juga menekankan bahwa Rusia secara aktif bekerja sama dengan organisasi PBB terkait dalam masalah ini.
Selain itu, Putin mencontohkan bahwa ancaman krisis pangan muncul karena perilaku negara-negara Barat.
"Dalam rangka memerangi konsekuensi pandemi, negara-negara Barat mulai mengeluarkan emisi, meningkatkan defisit anggaran dan mulai meraup produk pangan dari pasar dunia karena emisi ini, harga pangan naik tajam," tegasnya.