Perubahan itu diperintahkan dalam sebuah memorandum yang ditandatangani baru-baru ini oleh penasihat keamanan nasional Trump, Robert O'Brien. Pejabat itu, mengatakan Amerika Serikat mulai menyiapkan rencana penarikan pasukan pada bulan September tahun lalu.
Senator Jack Reed dari Partai Demokrat menilai langkah penarikan sejumlah pasukan dari Jerman itu tidak masuk akal.
Baca Juga: Afghanistan Kutuk Polisi Iran yang Bakar Mobil Pengungsi, Seorang Bocah Keluar dengan Semburan Api
Andrew Weiss dari Carnegie Endowment for International Peace menyebut langkah itu adalah 'hadiah besar' bagi Rusia.
"Dengan satu gerakan, Trump menunjukkan sekali lagi bahwa aliansi kami tidak lebih dari permainan politik," tulis Weiss dalam akun Twitter miliknya.
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Ullyot mengatakan Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Jerman dalam masalah pertahanan dan lainnya.
Baca Juga: Tak Semazhab dengan Sikap Trump Kerahkan Militer, Wali Kota Washington Dukung Demonstran
Langkah ini, pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal, yang merupakan putaran terbaru dalam hubungan antara Jerman dan AS yang sering tegang selama masa kepresidenan Trump.
Trump telah menekan Jerman untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan menuduh Jerman sebagai 'tawanan' Rusia karena ketergantungan energinya.
Sekitar 17.000 karyawan sipil AS mendukung pasukan AS di Jerman. Tak hanya itu, diyakini juga Amerika Serikat juga memiliki hulu ledak nuklir di sana.***