PIKIRAN RAKYAT - Dua bocah mengalami sindrom peradangan langka dan mengancam nyawa yang diduga terkait dengan infeksi virus corona.
Namun, saat ini keduanya sudah berada dalam tahap pemulihan setelah dirawat, demikian keterangan otoritas kesehatan Korea Selatan.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KCDC) menyatakan, pihaknya menjalankan penyelidikan setelah dua bocah, laki-laki berusia 11 tahun dan perempuan berusia 4 tahun, dilaporkan mempunyai Sindrom Peradangan Multi-sistem pada Anak (MIS-C) pada Senin, 25 Mei 2020.
Baca Juga: Ukur Kembali Puncak Tertinggi Dunia, Tim Survei Tiongkok Capai Puncak Gunung Everest saat Pandemi
Kasus MIS-C di seluruh dunia telah menarik perhatian karena kondisinya mungkin terkait dengan virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19.
Kedua pasien teruji negatif Covid-19, namun menjalani analisis lanjutan karena bocah laki-laki itu berada di Filipina pada kurun waktu antara Januari dan Maret.
Pasien bocah laki-laki sudah pulang dari rumah sakit, sementara bocah perempuan diharapkan bisa juga keluar secepatnya, menurut pernyataan Jeong Eun-kyeong, direktur KCDC.
Baca Juga: Singapura Luncurkan Aplikasi FWMOMCare, Bantu Pantau dan Laporkan Status Kesehatan Pekerja Migran
"Kedua pasien anak ini sudah pulih dari gejala yang timbul. Kami menjalankan tes antibodi Covid-19 kepada mereka untuk memastikan apakah mereka terinfeksi, dan setelah hasilnya keluar akan diketahui apakah mereka mengalami kasus MIS-C," ujar Jeong.