Para Dokter Semakin Dibuat Bingung, Gejala Langka Baru Terus Muncul pada Pasien Virus Corona

- 22 Mei 2020, 03:25 WIB
ILUSTRASI  pandemi global virus corona (Covid-19).*
ILUSTRASI pandemi global virus corona (Covid-19).* /- Foto: Pixabay/ TheDigitalArtist

American Association for Bronchology dan Intervensional Pulmonology pun menentang penggunaannya dalam pengujian Covid-19 dalam semua kasus kecuali ekstrem.

Tetapi para peneliti di Tiongkok mengatakan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan akurasi deteksi virus hingga lebih dari 90 persen, dibandingkan dengan sekitar 60 persen untuk pemeriksaan hidung dan 30 persen untuk rapid test.

Melalui tes BAL itu, pasien dinyatakan positif. Pada saat pasien mengetahui bahwa dia menderita Covid-19, dia sudah menghabiskan sembilan hari di rumah sakit. Dia masih sakit, tetapi kondisinya sudah stabil.

Baca Juga: Tidak Hanya Berlaku untuk Sekolah, Sistem Zonasi Diterapkan pada Pelaksanaan Salat Idul Fitri

"Melalui panggilan telepon lanjutan, pasien melaporkan bahwa batuk dan mialgia-nya perlahan-lahan sembuh, dan ia tidak demam lebih tinggi dari 37,8 derajat Celcius," tulis para peneliti.

Para dokter dikejutkan oleh beberapa presentasi yang tidak biasa dalam gejala pasien. Dia mengembangkan badai sitokin dalam beberapa jam setelah serangan penyakit, sesuatu yang jarang terjadi begitu cepat.

Para dokter juga bingung dengan tidak adanya virus dalam sampel pernapasan bahkan pada puncak infeksi, menambahkan bahwa ini bisa menjadi hasil dari pengobatan sebelumnya.

Pasien telah menggunakan obat secara teratur untuk pencegahan pra-HIV, bahaya pekerjaan bagi dokter di New York.

Baca Juga: Tidak Hanya Berlaku untuk Sekolah, Sistem Zonasi Diterapkan pada Pelaksanaan Salat Idul Fitri

Kasus ini menambah misteri tentang virus corona. Beberapa pasien di Tiongkok, misalnya dites swab oral dan hasilnya negatif. tetapi dalam sampel anal ia dinyatakan positif.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x