Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Myanmar Menderita karena Konflik Meletus di Tengah Wabah Corona

- 11 Mei 2020, 03:25 WIB
KONFLIK Bersenjata terlama di dunia, Myanmar terlebih ketika coroan menyerangnya secara bersamaan
KONFLIK Bersenjata terlama di dunia, Myanmar terlebih ketika coroan menyerangnya secara bersamaan //*Getty Image

PIKIRAN RAKYAT - Penduduk Myanmar harus menelan pil pahit akibat konflik bersenjata dan pandemi virus corona yang datang bersamaan.

Saat sejumlah negara gencar memutus rantai penyebaran dengan penguncian wilayah atau lockdown, di negara Myanmar konflik masih mengundang kerusuhan yang tak berujung.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs DW, penduduk Myanmar di hadapkan dengan perawatan medis yang tidak memadai, disebabkan terbatasnya ruang bergerak akibat konflik disertai pandemi.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Facebook Bisa Ganti Background Gunakan Foto Sendiri? Faktanya Berbeda

Tak hanya itu, mereka juga terpaksa merasakan kelaparan, karena kesulitan mengakses barang dan jasa pokok guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Meskipun pemerintah menyatakan komitmen untuk mengatasi pandemi Covid-19, namun militer Myanmar yang menamai diri 'Tatmadaw' terus melakukan serangan di banyak negara minoritas.

Serangan itu ditujukan ke tujuh wilayah minoritas di Myanmar, terutama negara bagian Rakhine, Chin dan Karen.

Baca Juga: Selama Penerapan PSBB Kabupaten Tasikmalaya, Jam Operasional Pasar Tradisional dan Modern Dibatasi

Kelompok etnis Karen dengan jumlah penduduk sebanyak 7 persen dari populasi negara tersebut, telah berpuluh-puluh tahun menghadapi relokasi paksa, serangan militer, pemerkosaan dan pembunuhan sistematis.

Sementara itu, konflik di Myanmar antara kelompok-kelompok bersenjata etnis dan militer telah berlangsung sejak 1948. Bahkan sering dianggap sebagai perang sipil terpanjang di dunia.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: DW


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x