Sementara itu, hingga kini jalanan banjir, angin kencang, dan bangunan hancur di Suva, Fiji banyak ditampilkan melalui gambar, video, dan foto tak terverifikasi yang beredar di ragam lini media sosial.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 09 April 2020: Singaparna dan Indihiang akan Diguyur Hujan
Diketahui, para petugas situasi darurat tengah bergegas untuk menghubungi orang di pulau selatan Kapavu, setelah badai memutus jaringan komunikasi disana.
Tak hanya memutus jaringan komunikasi, badai ganas itu juga telah merusak jalur di sepanjang Pasifik, yang sedang bersiaga tinggi untuk antisipasi wabah virus corona yang telah menginfeksi 1,4 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 82.000 orang.
Meskipun Fiji hanya memiliki 15 kasus infeksi corona baru dan tidak ada laporan kematian.
Baca Juga: Turut Berduka Cita, Fiersa Besari: Sampai Jumpa di Kehidupan Berikutnya Bung Glenn
Namun, Perdana Menteri Frank Bainimarama, telah melarang adanya pertemuan yang tidak perlu dengan lebih dari 20 orang, selain menerapkan langkah penertiban lainnya.
Bainimarama mendesak semua warga Fiji untuk tinggal di dalam rumah kecuali disuruh mengungsi.
"Pusat evakuasi kami aman, tempat-tempat itu dibersihkan dan dipantau untuk memastikan setiap tempat tidak melebihi kapasitas," kata Bainimarama melalui unggahan di media sosial pada Rabu, 8 April 2020 kemarin.
Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Pernyataan WHO Bahwa Covid-19 Bisa Bertahan di Udara 8 Jam, Cek Faktanya